Kunjungan tersebut sekaligus menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperjuangkan pembangunan infrastruktur tangguh bencana serta penguatan kapasitas masyarakat menghadapi risiko bencana yang terus mengancam.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor pusat BNPB itu, Bupati La Hamidi disambut langsung oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. Turut hadir Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah, S.Pd., M.A.P., M.M., serta Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buru Selatan, Abas Tamher, SE.
Pertemuan ini menjadi forum penting untuk membicarakan kondisi kerawanan bencana di Buru Selatan dan mencari solusi bersama melalui dukungan pemerintah pusat.
Bupati La Hamidi memaparkan bahwa Buru Selatan termasuk dalam kategori daerah dengan risiko bencana tinggi. Kondisi geografis yang terdiri dari daerah pegunungan, pesisir, serta wilayah perairan menjadikan Bursel rentan terhadap berbagai jenis bencana, seperti banjir, tanah longsor, serta gelombang laut tinggi yang sering terjadi saat musim timur atau cuaca ekstrem.
Tidak hanya itu, perubahan iklim yang makin terasa beberapa tahun terakhir juga menambah kompleksitas ancaman bencana di wilayah ini.
“Buru Selatan memiliki tantangan besar karena hampir setiap tahun masyarakat kami menghadapi bencana banjir, tanah longsor, hingga gelombang laut tinggi. Oleh karena itu, kami datang ke BNPB untuk meminta dukungan dalam memperkuat infrastruktur dan kesiapsiagaan masyarakat. Harapan kami, Bursel bisa menjadi daerah yang tangguh bencana,” ujar Bupati La Hamidi usai pertemuan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menekankan pentingnya program rehabilitasi dan rekonstruksi bagi daerah yang telah terdampak bencana di masa lalu.
Menurutnya, banyak wilayah di Bursel yang memerlukan penanganan serius, baik dari sisi pembangunan fisik seperti tanggul, jembatan, dan perkuatan tebing, maupun nonfisik seperti pelatihan mitigasi bencana bagi masyarakat dan aparat daerah.
“Kami tidak ingin hanya fokus pada penanganan pascabencana, tetapi juga mempersiapkan langkah-langkah pencegahan agar dampaknya bisa diminimalisir. Untuk itu, kami butuh kerja sama yang kuat antara Pemda Bursel, BPBD, dan BNPB,” tegas La Hamidi.
Pertemuan ini menjadi bagian dari langkah besar Bupati La Hamidi dalam memperjuangkan pembangunan Bursel yang tangguh dan berkelanjutan. Selain fokus pada penanggulangan bencana, kunjungan ke BNPB juga diharapkan membuka peluang kerja sama lintas sektor dengan pemerintah pusat.
Bupati menegaskan, pembangunan di Bursel tidak bisa dilepaskan dari upaya perlindungan masyarakat terhadap ancaman bencana.
“Pembangunan yang kita lakukan harus berorientasi pada keselamatan rakyat. Tidak ada gunanya membangun infrastruktur jika setiap musim hujan rusak diterjang banjir atau longsor. Maka, pendekatan yang kami ambil adalah pembangunan berbasis mitigasi bencana,” tutur La Hamidi.
Dengan langkah ini, pemerintah Kabupaten Buru Selatan menunjukkan komitmen kuat untuk mengubah wajah daerah dari kawasan rawan bencana menjadi daerah yang siap dan tangguh menghadapi segala tantangan alam. Dukungan BNPB dan pemerintah pusat menjadi kunci penting untuk mewujudkan visi ini, demi kesejahteraan dan keselamatan seluruh masyarakat Bursel.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah, menyambut baik upaya Bupati La Hamidi dan menyatakan bahwa BNPB siap memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendampingan teknis maupun penganggaran melalui program nasional.
Ia menegaskan, pemerintah pusat memiliki komitmen untuk memperkuat daerah-daerah rawan bencana agar memiliki ketahanan yang lebih baik dalam menghadapi ancaman bencana.
“Buru Selatan memiliki karakteristik bencana yang cukup kompleks, sehingga perlu pendekatan yang terintegrasi. Kami di BNPB akan menindaklanjuti hasil pertemuan ini dengan program yang tepat sasaran, khususnya terkait mitigasi dan rehabilitasi,” tandas Jarwansah. (AL)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |