Namrole - Wakil Bupati (Wabup) Buru Selatan, Gerson Eliaser Selsily, memimpin Rapat Fasilitasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buru Selatan Tahun 2025 dengan pesan yang menggugah.
Beliau menegaskan bahwa upaya penurunan stunting di wilayahnya bukan hanya sekadar program, melainkan sebuah komitmen serius untuk masa depan generasi Buru Selatan (Bursel).
Dalam rapat yang berfokus pada penguatan kolaborasi ini, Wabup Selsily, yang juga Ketua TPPS, menekankan pentingnya sinergi total.
"Satu tangan tak kuat berjuang, Dua tangan pun belum cukup, namun, bila kita semua bersatu dan berjuang bersama, hasil pasti besar," ujar Selsily disela-sela kegiatan tersebut, Selasa 4 November 2025.
Wabup Selsily menggarisbawahi bahwa semangat kolaborasi dan sinergi antara perangkat daerah, lintas sektor, dan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci untuk menghadirkan perubahan nyata.
"TPPS bergerak bukan hanya untuk menyelesaikan masalah hari ini, tetapi membangun fondasi SDM unggul untuk masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Buru Selatan," tegasnya.
Untuk mencapai target ambisius ini, koordinasi intensif antar instansi sektoral, camat, kepala desa, dan Puskesmas akan terus digenjot. Semua pihak, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga tingkat desa dan fasilitas kesehatan, diminta untuk bekerja sama dan berkolaborasi menurunkan angka stunting.
Terutama di tingkat desa, Wabup meminta agar pemberian makanan tambahan (PMT) betul-betul disampaikan sesuai target dan terus diintensifkan.
Menanggapi pertanyaan mengenai angka stunting saat ini, Wabup Selsily menjelaskan bahwa meskipun angka stunting di Buru Selatan sudah mulai menurun namun perjuangan masih panjang.
"Saat ini sebetulnya angka stunting ini dia sudah mulai menurun, tapi kan kita tidak bisa berharap bahwa dia bisa turun terus, dia bisa naik, dia bisa mengalami fluktuasi angka stunting karena itu tergantung beberapa variabel-variabel yang ada dalam pola asuh anak, pola makan. Kalau pola asuh pola makan itu tidak berubah, itu dia juga jadi pengaruh," jelasnya.
Fokus intervensi tidak hanya pada PMT, tetapi juga pada pemberian vitamin tambah darah bagi remaja serta pelayanan intensif dan pendampingan bagi ibu hamil sejak bayi masih dalam kandungan hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Meski target penurunan stunting pada tahun ini ditetapkan sebesar 35%, Wabup Gerson Eliaser Selsily menyatakan optimisme tinggi.
"Kita berdoa dengan koordinasi yang intensif antar seluruh stakeholder maka angka itu bisa akan dicapai bahkan kami berharap bisa lebih daripada itu penurunannya," ungkapnya penuh keyakinan.
Beliau merujuk pada keberhasilan sebelumnya, di mana angka stunting Kabupaten Buru Selatan mampu diturunkan lebih dari 6% dari tahun 2022 ke 2023, melampaui target rata-rata 3-4%.
"Kalau kita semua kerja keras, kita berkolaborasi secara mantap, maka saya yakin bukan tiga puluh lima, lebih daripada itu," pungkasnya. (AL)
![]() |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |


