Close
Close

Unio Keuskupan Amboina Gelar Rapat Tahunan di Kabupaten Bursel

Namrole – Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menjadi tuan rumah rapat tahunan Unio Keuskupan Amboina yang melibatkan para imam dari wilayah Kota Ambon, Seram, dan Pulau Buru. Acara ini berlangsung penuh khidmat dengan dihadiri oleh para imam, pemerintah daerah, serta tokoh masyarakat, sebagai bentuk penguatan persaudaraan dan evaluasi program pelayanan gereja.


Ketua Unio Keuskupan Amboina wilayah Ambon, Seram, dan Pulau Buru, Pastor RD Lukas Kelwulan, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya rapat tahunan di Kabupaten Buru Selatan. Menurutnya, kegiatan ini memiliki makna yang mendalam bagi para imam yang bergabung dalam paguyuban Unio.


“Kami para imam yang tergabung dalam paguyuban wilayah Ambon, Seram, dan Pulau Buru merasa bangga dapat melaksanakan rapat tahunan ini di Kabupaten Buru Selatan. Pertemuan ini merupakan amanat dari Unio Keuskupan Amboina untuk memperkuat kebersamaan dalam pelayanan,” ujar Pastor Lukas.


Pastor Lukas menjelaskan bahwa total anggota Unio Keuskupan Amboina yang tersebar di seluruh wilayah Maluku berjumlah 123 orang. Dari jumlah tersebut, 25 orang merupakan bagian dari wilayah Ambon, Seram, dan Pulau Buru. Namun, tidak semua dapat hadir karena sebagian di antaranya memiliki tugas sebagai dosen dan pelayanan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan.

Ia juga menekankan pentingnya integritas dan dedikasi para imam dalam menjalankan pelayanan. “Kami sebagai imam harus terus menunjukkan integritas dalam melayani umat, baik di gereja maupun di rumah tangga masing-masing. Visi dan misi kami adalah menjadi teladan dalam kehidupan umat, masyarakat, bangsa, dan negara, terutama melalui wadah persaudaraan di Unio ini,” tambahnya.


Bupati Buru Selatan, La Hamidi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan rapat ini di daerah yang dipimpinnya. Ia menjelaskan bahwa Unio Keuskupan Amboina merupakan wadah persaudaraan para imam diosesan yang berjuang bersama untuk mewujudkan visi Keuskupan Amboina, yaitu “Menuju Gereja Keuskupan Amboina yang Mandiri di Tahun 2045”.


“Pertemuan ini menjadi kesempatan berharga bagi para imam untuk merefleksikan perjuangan hidup sebagai imam diosesan, sekaligus saling memperkaya pengalaman melalui berbagi pelayanan. Di Kabupaten Buru Selatan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menindaklanjuti program kerja, mengevaluasi capaian, serta memperkuat pembinaan iman umat Katolik, khususnya di Paroki Santo Antonius Padua Namrole,” jelas Bupati La Hamidi.


Bupati juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan iman umat Katolik. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pembangunan fisik, seperti gereja pusat Katolik yang direncanakan menjadi bagian dari master plan pusat pemerintahan, serta pengalokasian anggaran untuk kegiatan kerohanian, Pesparani, dan berbagai aktivitas keagamaan lainnya.


“Kami mengajak seluruh umat Katolik untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembangunan daerah yang kita cintai ini. Dengan sepenuh hati, mari kita sukseskan visi pemerintah daerah, yaitu menuju arah baru Buru Selatan yang humanis dan berkelanjutan,” tegasnya.


Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Buru Selatan, Gerson Eliaser Selsily, Ketua DPRD Buru Selatan Ahmad Umasangadji, para pastor dari berbagai paroki, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran para pemimpin daerah dan tokoh gereja diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan dalam membangun Buru Selatan yang lebih sejahtera dan harmonis. (AL)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama