Peresmian pelayaran perdana ini dihadiri langsung oleh Bupati Bursel La Hamidi (LHM), jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bursel, serta pihak PT Pelayaran Dharma Indah. Kehadiran kapal tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan transportasi masyarakat yang selama ini mengandalkan jalur laut untuk aktivitas ekonomi dan mobilitas antar daerah.
Dalam sambutannya, Bupati La Hamidi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara pemerintah daerah, DPRD, dan pihak swasta. Menurutnya, hadirnya KM Cantika Lestari 7A akan membawa dampak besar bagi perekonomian masyarakat Bursel.
“Dengan hadirnya KM Cantika Lestari 7A ini, jalur konektivitas antara Bursel dan Kota Ambon semakin terbuka lebar. Ini bukan hanya memudahkan perjalanan masyarakat, tetapi juga mendorong perputaran roda ekonomi daerah,” ujar LHM di ruang tunggu Pelabuhan Namrole.
LHM menegaskan bahwa Pemkab dan DPRD hanya berperan sebagai jembatan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung upaya pembangunan di sektor transportasi.
“Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Bursel, serta sinergi teman-teman DPRD. Saya dan DPRD hanyalah perantara yang mengupayakan berbagai hal demi kepentingan masyarakat. Tidak ada niat sedikit pun dari kami untuk menghambat apa pun yang bermanfaat bagi daerah ini,” tegas Bupati.
Lebih lanjut, LHM mengungkapkan bahwa Pemkab Bursel telah menyusun rencana pengembangan layanan kapal ini agar jangkauannya semakin luas, termasuk wilayah Kecamatan Kepala Madan yang selama ini relatif sulit diakses. Selain itu, pemerintah daerah juga akan mengupayakan subsidi tiket agar layanan pelayaran lebih terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelayaran Dharma Indah, Jhony De Quelju, dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya berharap kehadiran KM Cantika Lestari 7A dapat memperkuat konektivitas wilayah-wilayah di Bursel, mulai dari Leksula, Namrole, hingga Ambalau, dengan Kota Ambon sebagai pusat perdagangan dan distribusi.
“Kami hadir di sini untuk membantu pemerintah dalam membuka keterisolasian wilayah Bursel. Dengan kapasitas 500 penumpang dan daya tampung hingga 50 kendaraan, kapal ini kami harapkan mampu menjadi solusi transportasi sekaligus mendorong aktivitas ekonomi masyarakat,” jelas Jhony.
Jhony juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah agar pelayaran ini dapat berjalan optimal. “Kami butuh sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah. Tanpa dukungan dari Pemkab, kami juga tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.
Selain itu, ia berpesan kepada masyarakat Bursel agar ikut menjaga dan merawat kapal ini. “Saya titip kapal ini kepada masyarakat. Tolong dijaga dan dipelihara, karena ini bukan hanya milik perusahaan, tetapi juga milik masyarakat Bursel,” tandasnya.
Hadirnya KM Cantika Lestari 7A menjadi harapan baru bagi masyarakat Bursel yang selama ini menghadapi tantangan keterbatasan transportasi. Dengan kapal roro modern ini, akses antarwilayah semakin mudah, biaya logistik dapat ditekan, dan potensi ekonomi lokal dapat berkembang lebih pesat.
Ketua DPRD Bursel, Ahmad Umasangadji dalam keterangannya juga mendukung semua bentuk pembangunan di Bursel termasuk akses transportasi laut yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Soal subsidi untuk kapal ini tidak masalah selama itu untuk kepentingan masyarakat kami tetap mendukung," tandasnya. (AL)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |