Close
Close

Cegah Tawuran Remaja, Pemko Sibolga dan Polsek Sambas Aktifkan Pos Polisi & Ronda Warga

Sibolga – Meningkatnya aksi tawuran yang melibatkan remaja di Kota Sibolga menjadi perhatian serius aparat kepolisian dan pemerintah daerah. Menyikapi situasi ini, Polsek Sibolga Sambas bersama Pemerintah Kota Sibolga menggelar forum diskusi terbuka yang melibatkan orang tua, tokoh masyarakat, dan instansi terkait di Aula Kantor Camat Sibolga Sambas, Senin (22/9/2025).


Langkah ini merupakan respons cepat atas dua insiden tawuran yang terjadi akhir pekan lalu. Pada Sabtu (20/9/2025) dini hari, tiga remaja diamankan polisi karena terlibat bentrok antar kelompok. Keesokan harinya, Minggu (21/9/2025), dua remaja lainnya ditangkap saat diduga hendak melakukan aksi serupa di Jalan KH. Ahmad Dahlan.


Kapolsek Sibolga Sambas, IPTU Yuna Hendrawan Gultom, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencegah kekerasan remaja di lingkungan masyarakat.


"Kesepakatan ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi komitmen bersama untuk menjaga keamanan kota. Orang tua, sekolah, dan lingkungan harus ambil bagian," tegas IPTU Yuna.


Hadir dalam forum ini sejumlah tokoh dan pejabat daerah, seperti Anggota DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, Asisten II Pemko Haslan Efendi, Camat Ardhiansa Panggabean, Kasat Pol-PP Dedy Lubis, Ketua FKUB Nurdiswar Jambak, serta para orang tua dari remaja yang sempat diamankan.


Dari diskusi tersebut, muncul sejumlah langkah strategis:

  • Mengaktifkan kembali Pos Polisi Simpang 5, sebagai titik kontrol kawasan rawan.

  • Revitalisasi pos ronda di tingkat lingkungan untuk menghidupkan kembali budaya jaga malam bersama warga.

  • Pemberian sanksi sosial kepada orang tua dari anak yang terlibat tawuran, sebagai bentuk tanggung jawab keluarga.

  • Koordinasi dengan Dinas Pendidikan agar siswa yang terlibat tawuran mendapatkan pembinaan dan pendampingan.

  • Pengawasan ketat terhadap penjualan lem kambing, yang kerap disalahgunakan remaja.


Tak hanya itu, Satpol PP juga akan merespons cepat laporan warga terkait anak-anak yang tidak pulang pada jam rawan malam hari.


Diskusi berlangsung tertib dan konstruktif, menghasilkan kesepahaman bahwa pencegahan tawuran butuh sinergi kuat antara aparat, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan kondusif bagi generasi muda Sibolga. (OR-RZ)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama