Ambon – Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Ambon, Rizkhy Rumadan, SH, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat Dinas Kesehatan Kota Ambon dalam merespons bentrokan antarwarga di kawasan Hunuth dan Hitu beberapa waktu lalu.
Rizkhy menilai, kehadiran posko kesehatan darurat yang segera dibangun oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon merupakan bukti nyata bahwa pemerintah kota hadir dalam situasi paling krusial yang dihadapi warganya.
“Dalam kondisi darurat yang menimbulkan kepanikan, hilangnya tempat tinggal, dan membuat ratusan warga mengungsi, langkah cepat Dinas Kesehatan mendirikan posko kesehatan bukan sekadar pelayanan publik, tetapi bukti konkret keberpihakan pemerintah terhadap rakyatnya,” ujar Rizkhy kepada OrasiRakyat.com, Rabu (20/8/2025).
Rizkhy menyebut, apa yang dilakukan Dinas Kesehatan di bawah kepemimpinan drg. Wendy Pelupessy, M.Kes., adalah bentuk birokrasi yang bekerja efektif, humanis, dan sesuai harapan rakyat. Menurutnya, ini menjadi contoh bahwa program kerja pemerintah tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi menjelma dalam aksi nyata di tengah masyarakat.
IMM Ambon, lanjut Rizkhy, akan terus menjadi mitra kritis pemerintah—mendukung langkah-langkah positif sekaligus mengawal kebijakan agar benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat.
“Prinsip ini sejalan dengan semangat humanisme Muhammadiyah, yang menempatkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi. Segala bentuk kekuasaan harus bermuara pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Tiga Puskesmas Dikerahkan
Sebagai respons cepat terhadap kondisi pascabentrok, Dinas Kesehatan Kota Ambon membangun posko kesehatan di Desa Hunuth. Layanan ini diperkuat oleh tiga puskesmas terdekat: Paso, Nania, dan Poka, yang ditugaskan memberikan layanan kesehatan darurat bagi para pengungsi yang tersebar di sejumlah titik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes., menyampaikan bahwa koordinasi lintas puskesmas dilakukan agar pelayanan tetap berjalan optimal.
“Kami berkoordinasi dengan puskesmas terdekat agar masyarakat terdampak mendapat penanganan cepat dan tepat,” ujar drg. Wendy saat meninjau langsung posko kesehatan di Hunuth.
Tak hanya layanan kesehatan umum, Dinkes juga menyalurkan bantuan tambahan seperti susu formula bagi balita usia 12–59 bulan yang berada di lokasi pengungsian.
Kunjungan ini juga bersamaan dengan kehadiran Gubernur Maluku, H. Lewerissa, beserta jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, yang melakukan peninjauan langsung ke lokasi bentrok dan titik-titik pengungsian. (OR-AB)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |