Close
Close
Orasi Rakyat News

Keterlambatan Penyaluran Gaji, Ini Kata Kepala Bank Maluku Cabang Namrole

Namrole – Kepala Bank Maluku dan Maluku Utara Cabang Namrole, Irsan R. Sella, memberikan penjelasan terkait keterlambatan penyaluran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Ia menegaskan bahwa keterlambatan tersebut sebagian besar bukan disebabkan oleh pihak bank, melainkan berasal dari proses administrasi di lingkup Pemda dan OPD terkait.

"Keterlambatan gaji ini bukan semata-mata karena bank. Sebagian besar justru karena proses di internal Pemda dan dinas. Misalnya, keterlambatan dalam pengajuan daftar gaji, mutasi pegawai, promosi jabatan, hingga pergantian bendahara," jelas Irsan kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis (5/6/2025).

Menurutnya, beberapa kendala teknis juga turut memengaruhi lambatnya penyaluran gaji, di antaranya belum lengkapnya dokumen SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dari beberapa OPD, Kesalahan nilai gaji, potongan, atau daftar pegawai yang masih harus diperbaiki.

Selain itu, adanya mutasi dan perubahan jabatan, yang menyebabkan perubahan besaran gaji dan data yang harus disesuaikan kembali kemudian Pergantian bendahara atau kepala dinas, yang berdampak pada pengurusan spesimen tanda tangan di bank.

Ia mengungkapkan, meski beberapa dinas seperti DPRD dan pegawai tidak tetap (PTT) sudah diproses sejak tanggal 3, namun sebagian besar ASN baru mulai diproses pada siang harinya, bahkan hingga malam hari baru selesai diunggah.

"Sampai tadi malam sekitar pukul 10, proses unggah data sebagian ASN dan PTT baru selesai. Hari ini pun masih ada sekitar lima atau enam dinas lagi yang dalam proses penyelesaian," tambahnya.

Kendati begitu, ia meyakinkan bahwa penyaluran gaji akan dilakukan semaksimal mungkin sehingga seluruh pegawai dapat menerima gaji.

Soal ketersediaan fisik uang, Irsan menegaskan bahwa bank tetap siap mencairkan dana, namun terdapat kendala teknis karena pengiriman uang dari Ambon baru tiba pada Selasa, sementara Senin sebelumnya masih kosong.

"Kami sempat kosong karena uang belum sampai dari Ambon. Biasanya harus dikirim lebih awal. Ini jadi pelajaran agar ke depan pengiriman uang tidak terlalu bergantung pada Namlea dan ada antisipasi lebih baik," ujarnya.

Terkait kendala personel, Irsan menjelaskan bahwa ada staf pembukuan gaji tengah mengikuti pelatihan di Ambon, sehingga proses sortir data sempat tersendat. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya menugaskan tambahan petugas dari bagian kredit untuk membantu proses unggah data.

Secara keseluruhan, Irsan menegaskan bahwa Bank Maluku Cabang Namrole hanya berfungsi sebagai eksekutor kebijakan keuangan, dan tetap menyalurkan dana sesuai SP2D yang sudah valid dari Pemda.

"Bank hanya menjalankan apa yang telah disahkan oleh dinas keuangan. Kalau datanya belum lengkap atau tidak sesuai, otomatis kami minta perbaikan. Ini menyangkut hak pegawai, jadi harus benar," terangnya.

Ia berharap ke depan koordinasi antara OPD, bendahara, dan dinas keuangan bisa lebih optimal, apalagi di masa transisi birokrasi agar keterlambatan serupa tidak terulang.

"Ini pengalaman dan jadi pembelajaran yang harus kita antisipasi kedepan," tutup Irsan yang baru bertugas 3 (tiga) hari di Namrole ini. 


Sedangkan Kepala BPKAD Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Jeane Rinsampessy, menegaskan bahwa Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) telah diterbitkan dan dana sudah berada di Bank Maluku-Maluku Utara sejak beberapa hari terakhir. Dengan demikian, penyaluran ke rekening pegawai seharusnya bisa segera dilakukan oleh pihak bank.

Rinsampessy berharap agar pencairan gaji dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha, mengingat banyak pegawai yang beragama Islam akan merayakan hari besar tersebut.

Namun, ia mengkhawatirkan potensi keterlambatan penyaluran karena hanya ada satu tenaga ahli di Bank Maluku-Malut yang bertugas menginput data pencairan ke rekening pegawai.

“Intinya dari Pemkab tidak ada yang menahan gaji. Semua SP2D gaji sudah kami tuntaskan sebelum Idul Adha,” ujarnya di Namrole pada Kamis, 5 Juni 2025.

Terpisah, Sitima salah satu pegawai dilingkup pemerintah kabupaten Bursel mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya karena gajinya belum di terima.

"Sampai saat ini gaji belum masuk, jujur saja kami kesulitan apalagi besok mahu lebaran. Kami hanya berharap bank bisa memproses gaji kami secepatnya," tandasnya dengan nada sedih. (AL)
Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama