Close
Close

Remialy : Ada 5 TPS Sangat Rawan Konflik

Namrole, Orasirakyat.com
Polres Buru Selatan (Bursel) telah mendeteksi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi mengalami kerawanan konflik pada Pemilu Tahun 2024.


TPS berpotensi rawan konflik itu berjumlah 258 dan dari 258 TPS ada 5 TPS yang dikategorikan sangat rawan. 


"Kita tidak punya TPS kategori aman, yang ada kategori rawan dan sangat rawan. TPS rawan 253, sangat rawan 5 sehingga total ada 258," ucap Kabag Ops Polres Bursel, AKP. Obetnego Remialy usai kegiatan Tactical Floor Game (TFG) yang berlangsung di lantai II kantor Bupati Bursel, Senin (16/10/2023).


Katanya, dengan kondisi tersebut, maka Polres Bursel menggelar kegiatan TFG dalam rangka pengamanan Pemilu serentak tahun 2024 dengan tujuan memberi gambaran bagaimana gerakan taktis yang akan dilakukan ketika terjadi permasalahan - permasalahan pada saat Pemilu.


"Jadi kita buat miniatur kota sebagai representatif dari kabupaten Bursel dan secara umum telah kita siapkan bagaimana menyikapi jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," terang Remialy.


Ia menyebut, potensi kerawanan konflik yang perlu diantisipasi adalah di desa-desa yang menjadi batas-batas wilayah antara Kabupaten Bursel dan Kabupaten Buru. 


"Kita antisipasi seperti di kecamatan Kepala Madan kemudian di Desa Batu Karang, Kecamatan Fena Fafan. Itu yang perlu di antisipasi. Tapi tidak menutup kemungkinan ada lokasi-lokasi yang tidak terjangkau  jaringan telekomunikasi maupun daerah yang sulit untuk didistribusikan logistiknya," ujarnya.


Mantan Kasat Reskrim Polres Bursel ini menjelaskan, dalam rangka pengamanan TPS, pihaknya akan menurunkan sejumlah peraonil ke lokasi-lokasi yang sangat berpotensi terjadinya konflik.


"Jumlah pers pengaman TPS 263 Back up PAM Rayonisasi di 5 TPS, TNI 25 personil dan Brimob 75 personil. 5 TPS ini ada di kecamatan Waesama di dua dusun, lalu kemudian ada di Kepala Madan di desa Waehotong dan di kecamatan Fena Fafan di desa Batu Karang dan di desa Fakal karena pendistribusian logistik agak sulit," ujarnya.


Remialy mengakui untuk kota Namrole sendiri tidak ada titik-titik yang berpotensi terjadi konflik saat Pemilu berjalan nanti.


"Dalam kota tidak ada, kalau yang titik-titik rawan itu kita menempatkan personil dengan tetap membangun kerja sama bersama pemerintah desa, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di wilayah rawan tersebut," tambahnya.


Pihaknya berharap masyarakat Bursel bisa cerdas dalam berpolitik dan tidak terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang pada akhirnya bisa berpotensi menggangu Kamtibmas sehingga Pemilu bisa berlangsung aman.


"Harapan kami, Pemilu yang akan berlangsung pada tahun 2024 berjalan aman, tertib dan lancar serta masyarakat Bursel bisa merasakan kedamaian yang ada di Kabupaten Bursel ini," tandasnya. (AL)

Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Orasi Rakyat News
Orasi Rakyat News