Ibadah Buka Usbu yang merupakan ibadah pembuka awal pekan ini dimaknai secara khusus oleh Warga Binaan beragama Kristen sebagai ungkapan syukur atas perayaan Natal, sekaligus atas remisi khusus Natal yang diterima pada momen tersebut.
“Kami bersyukur dan memanjatkan doa kepada Tuhan karena berkat-Nya kami dapat menjalani Natal dengan penuh suka cita dan kedamaian. Remisi yang kami terima juga menjadi anugerah yang sangat berarti atas usaha kami memperbaiki perilaku selama menjalani pembinaan,” ujar salah satu Warga Binaan, RM, usai memimpin ibadah.
Diketahui, pada 25 Desember 2025, dari 13 Warga Binaan beragama Kristen di Lapas Namlea, sebanyak 10 orang menerima Remisi Khusus Natal yang diberikan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Pengurangan masa pidana tersebut disambut dengan rasa syukur oleh para penerima remisi.
Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Namlea, Mustafa La Abidin, menyampaikan bahwa pelaksanaan Ibadah Buka Usbu menjadi sarana pembinaan spiritual yang memberikan semangat baru bagi Warga Binaan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Ibadah ini rutin dilaksanakan setiap Senin pagi sebagai Ibadah Buka Usbu. Sementara pada akhir pekan, tepatnya hari Sabtu, dilaksanakan Ibadah Tutup Usbu,” jelas Mustafa.
Sementara itu, Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy, menegaskan komitmen Lapas Namlea dalam menjamin pemenuhan hak beribadah bagi seluruh Warga Binaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
“Kami bersyukur Warga Binaan dapat memaknai Natal melalui kegiatan ibadah ini. Semoga pembinaan spiritual yang dijalani mampu mendorong perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik ke depannya,” harap Marasabessy. (LHO)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |