Close
Close
Orasi Rakyat News
Orasi Rakyat News

Dinkes dan Puskesmas Waekatin Luruskan Informasi Terkait Kematian Bayi di Batu Karang

Kapus Waekatin Berpose Bersama Orang Tua Bayi
Namrole – Sejumlah informasi yang beredar terkait kematian bayi berusia tujuh bulan di Desa Batu Karang, Kecamatan Fena Fafan, Kabupaten Buru Selatan, anak dari Nando Nurlatu kini Dijernihkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Buru Selatan dan Puskesmas Waekatin. Keduanya menegaskan bahwa sebagian besar informasi yang beredar tidak sesuai fakta dan berpotensi menyesatkan masyarakat.


Kepala Dinas Kesehatan Buru Selatan, Yurdin Halibi, menjelaskan bahwa berdasarkan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Fena Fafan, diketahui korban bukan warga Kabupaten Buru Selatan, melainkan secara administratif berasal dari Kabupaten Buru dan lokasi kejadian meninggal bayinya berada di wilayah administrasi Kabupaten Buru yakni di Watepuli.


“Warganya bukan orang Bursel tetapi orang Buru Utara. Kalau kejadian berada di wilayah Buru, tentu kader kami di desa setempat sudah melapor ke puskesmas untuk ditindaklanjuti ke Dinkes jika itu di wilayah kami. Namun karena bukan wilayah kita, tidak ada laporan masuk,” tegas Yurdin, Selasa (25/11/2025).


Kadis menambahkan bahwa pihaknya tidak menutup mata soal kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan, termasuk Desa Batu Karang. Ia mengakui bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan poli atau Pustu guna mempermudah akses layanan kesehatan bagi warga di daerah tersebut.


Kepala Puskesmas Waekatin, Inke Lesnussa, turut membantah dugaan bahwa tenaga kesehatan tidak merespons kondisi darurat bayi tersebut. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan langsung di lapangan, tidak ditemukan adanya gejala atau indikasi wabah, termasuk diare seperti yang sempat disebutkan dalam informasi awal.

Kapus Waekatin bersama perawat sedang melakukan pengobatan bagi masyarakat setempat.

“Beta sudah sampe tadi malam jam 12.00 WIT, sudah pengecekan dan lakukan pengobatan di paginya. Tidak ada wabah diare. Anak yang meninggal ini sudah lama sakit panas di Metar, Kabupaten Buru. Lalu saudara yang tinggal di Batu Karang panggil pulang untuk berobat, tapi karena sudah sakit lama, tidak sempat tertolong,” jelas Lesnussa melalui pesan WhatsApp.


Kepala Puskesmas juga menegaskan bahwa selama bayi ini sakit, tidak pernah ada laporan ataupun informasi yang diteruskan ke Puskesmas Waekatin dari keluarga maupun masyarakat.


“Selama bayi ini sakit, tidak ada informasi untuk puskesmas,” tegasnya.


Menanggapi tuduhan bahwa tenaga kesehatan tidak pernah turun ke lapangan, Lesnussa menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Bahkan dalam kasus persalinan sulit yang terjadi beberapa waktu lalu pun, tenaga medis selalu berupaya turun memberikan layanan, meski kondisi jalan tidak selalu memungkinkan.


“Tenaga medis seng pernah pigi itu bohong. Kemarin ada orang susah melahirkan pun katong turun langsung. Kadang katong susah turun bukan karena seng mau, tapi kondisi jalan dan mobil susah,” tegasnya dengan dialeg Ambon.


Ia menambahkan bahwa sekitar pukul 12 malam setelah menerima informasi, pihaknya langsung melakukan berangkat menuju desa Batu Karang dan paginya digelar pemeriksaan dan pengobatan terhadap warga serta memastikan tidak ada dugaan wabah di wilayah tersebut.



Lesnussa juga menekankan bahwa isu mengenai banyak bayi yang tidak diimunisasi di Desa Batu Karang perlu ditelusuri lebih lanjut, mengingat wilayah tersebut berada pada perbatasan dan sebagian warganya tercatat sebagai penduduk Kabupaten Buru, bukan Bursel.


Baik Kadis Kesehatan maupun Kepala Puskesmas Waekatin mengimbau masyarakat agar tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, demi menghindari kesalahpahaman serta potensi keresahan di tengah masyarakat.


“Yang disampaikan itu fitnah dan hanya ingin menjatuhkan orang. Beta sudah turun pengobatan langsung dan ketemu kedua orang tua bayi yang meninggal,” tutup Lesnussa.


Dengan klarifikasi ini, Dinkes Bursel berharap masyarakat memperoleh pemahaman yang benar dan tidak lagi berspekulasi mengenai adanya wabah ataupun kelalaian tenaga medis dalam kasus ini. (AL)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama