Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Seruan ini disampaikan saat membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Senin (22/9/2025).
Dalam pidatonya, Bima mengutip pernyataan tegas dari Sekjen PBB António Guterres bahwa dunia kini tak lagi hanya menghadapi global warming, tetapi telah memasuki era global boiling. Istilah itu, kata Bima, bukan sekadar hiperbola, tapi cerminan nyata dari krisis iklim yang makin parah di berbagai penjuru dunia.
“Bagi sebagian orang mungkin terdengar berlebihan, tapi bagi yang peduli lingkungan, ini alarm keras. Dunia sedang mendidih, dan kita tak bisa tinggal diam,” tegasnya di hadapan ribuan mahasiswa baru.
Bima menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyuarakan dan melakukan aksi nyata terkait isu-isu lingkungan. Ia menyebut sosok Greta Thunberg sebagai contoh inspiratif, serta komunitas Pandawara dari Bandung yang aktif membersihkan sungai dan mengkritisi pencemaran lingkungan secara langsung.
“Pandawara itu berani. Mereka bukan hanya bersih-bersih, tapi juga menyuarakan keresahan publik. Ini bentuk aktivisme yang membumi, dan harus ditiru,” tambahnya.
Bima juga mengingatkan bahwa Indonesia tengah menatap visi besar menuju Indonesia Emas 2045. Namun, cita-cita tersebut, menurutnya, tidak akan tercapai jika isu lingkungan diabaikan. Termasuk pengelolaan sampah dan polusi yang masih menjadi pekerjaan rumah besar di berbagai daerah.
Sebagai solusi, Bima menilai kampus harus menjadi pelopor gerakan ramah lingkungan. Ia mencontohkan kampus-kampus hijau dunia seperti Wageningen University di Belanda dan University College Cork di Irlandia yang berhasil mewujudkan lingkungan belajar yang bersih dan berkelanjutan.
“Kampus jangan hanya jadi tempat belajar, tapi juga jadi laboratorium hidup. Mahasiswa harus dibiasakan hidup hijau, dari hal kecil seperti memilah sampah, hingga mendorong inovasi pengelolaan limbah,” jelasnya.
Di akhir sambutan, Bima mengajak mahasiswa menjadi generasi kosmopolitan, yakni yang berpikir global namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal.
“Jangan cuma jago kandang. Tapi juga jangan hanyut dalam arus global. Jadilah generasi kosmopolitan, punya akar kuat sebagai warga lokal, tapi punya sayap lebar untuk terbang ke dunia,” tandasnya.
Acara pembukaan PKKMB UMJ 2025 ini turut dihadiri oleh tokoh nasional Din Syamsuddin selaku Badan Pembina Harian UMJ, Rektor UMJ Prof. Ma’mun Murod, jajaran pimpinan kampus, serta ribuan mahasiswa baru dari berbagai fakultas. (OR-Rls)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |