Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyebut Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai "mesin sosial masyarakat" yang memiliki kekuatan jaringan luar biasa hingga ke tingkat keluarga. Ia menilai, peran strategis Posyandu perlu terus dioptimalkan dalam mendukung berbagai program pembangunan pemerintah, terutama di tingkat desa dan kelurahan.
“Posyandu ini punya jaringan paling besar di masyarakat. Dari pusat sampai ke rumah-rumah warga. Ini kekuatan sosial yang sangat penting, dan harus kita manfaatkan,” ujar Mendagri dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu Tahun 2025 di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Mendagri menegaskan pentingnya kepala daerah dan istri sebagai pembina Posyandu. “Kenapa harus istri kepala daerah? Karena kepala daerah itu punya power, punya kewenangan. Maka pembinaan harus berasal dari puncak pengambilan keputusan daerah,” tegasnya.
Peran Strategis Posyandu Diakui Undang-Undang
Keberadaan Posyandu, kata Mendagri, bukan hanya berbasis kebutuhan sosial, tapi juga memiliki landasan hukum yang kuat. Hal ini tertuang dalam UU Nomor 3 Tahun 2024 yang memperkuat posisi Posyandu sebagai bagian dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD). Posyandu juga berfungsi sebagai mitra pemerintah desa dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan, dan pembinaan masyarakat.
Selain itu, sejumlah regulasi lain seperti PP Nomor 43 Tahun 2014, Permendagri Nomor 18 Tahun 2018, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 turut memperkuat peran Posyandu sebagai garda depan pelayanan publik.
Transformasi Posyandu: Tak Lagi Sekadar Soal Kesehatan
Jika dahulu Posyandu identik dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak, kini perannya telah bertransformasi jauh lebih luas. Posyandu mulai melaksanakan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM), yakni:
-
Pendidikan
-
Kesehatan
-
Pekerjaan Umum
-
Perumahan Rakyat
-
Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas)
-
Sosial
“Ini pelayanan publik terpadu di satu pos. Tidak hanya kesehatan, tapi enam bidang. Ini kekuatan besar yang bisa kita gerakkan dari desa,” ujar Mendagri.
Kunci Ketahanan Pangan: Posyandu Bisa Jadi Motor Gerakan Menanam
Mendagri juga menyoroti potensi besar Posyandu dalam memperkuat ketahanan pangan lokal. Ia mendorong agar kader Posyandu bersama TP PKK dan pemerintah desa aktif menggerakkan kampanye menanam bahan pangan, seperti cabai, di lingkungan masing-masing.
“Kalau semua desa gerakkan ini, kita bisa tekan inflasi. Rumah tangga punya stok sendiri, tak tergantung pasar,” jelasnya.
Hadirkan Kolaborasi Nasional
Rakornas tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum Tim Pembina Posyandu Tri Tito Karnavian, Dirjen Bina Pemerintahan Desa La Ode Ahmad P. Bolombo, Dirjen Adwil Safrizal ZA, Dirjen Otda Akmal Malik, Dirjen Bangda Restuardy Daud, serta para pemangku kepentingan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Rakornas ini menjadi momentum penguatan sinergi antar sektor untuk menjadikan Posyandu sebagai simpul pelayanan masyarakat yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan. (OR-Rls)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |