Kepala Subseksi Pembinaan Mustafa La Abidin, mengungkapkan sayuran sawi yang sudah mencapai panen ke 10 itu dijual kepada pengepul sayuran langganan Lapas.
“Kebetulan kita memiliki pedagang langganan yang kerap membeli sayuran kami dan sekarang kembali dipesan lagi sebanyak puluhan kilo. Selanjutnya sayuran ini akan dipasok ke pasaran lokal terutama di pasar perkotaan Namlea untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” kata Mustafa.
Ia menambahkan Lapas Namlea memiliki sejumlah pelanggan tetap sehingga proses pemasaran cukup lancar dalam menghasilkan omset dari hasil pertanian warga binaan tersebut.
“Sejauh ini, ada 2 pengepul sayuran yang sering membeli sayuran kami dan ada juga dari pegawai. Penjualannya disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku hari itu,” tambahnya.
Selama beberapa pekan terakhir, 21 Kg Tomat, 66 Kg Buncis, dan terbaru 55 Ikat sawi ludes dibeli masyarakat luar. Hasil ini tidak terlepas dari hasil panen yang berkualitas berkat perawatan rutin dari warga binaan.
“Saya sudah sering membeli sayur disini dan kualitasnya cukup bagus. Meskipun jaraknya cukup jauh dengan tempat tinggal, Saya kerap memesan hasil panen disini begitu sehabis panen,” ujar salah seorang pengepul.
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy mengaku bangga produk pertanian Lapas Namlea banyak dilirik pasaran. Menurutnya, hasil ini adalah komitmen Lapas Namlea dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional sejalan dengan atensi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. “Kami bangga hasil karya nyata warga binaan dapat menandingi kualitas sayuran yang beredar di masyarakat. Ketertarikan masyarakat membuat kami semakin semangat untuk memastikan program pertanian ini berjalan secara berkelanjutan,” ucap Marasabessy. (LTO)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |