Tapanuli Tengah – Lima nelayan asal Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), berhasil diselamatkan setelah kapal jenis stempel (speedboat) yang mereka tumpangi dihantam ombak besar disertai badai di sekitar perairan Pulau Mursala, Kamis (25/9/2025).
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kapal nelayan hancur dan hasil tangkapan ikan senilai puluhan juta rupiah hilang ke laut.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tapteng, Anto Sialoho, mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB saat cuaca laut sedang ekstrem.
“Saat itu gelombang laut sangat tinggi disertai badai kencang. Kapal mereka terbalik setelah dihantam ombak,” ujar Anto.
Kelima nelayan diketahui sedang menjemput hasil tangkapan di bagan pancang sekitar Pulau Mursala. Namun, perjalanan terhenti setelah kapal diterjang ombak dan terbalik.
“Mereka sempat terombang-ambing di laut hampir setengah jam. Beruntung ada kapal nelayan lain yang melintas dan langsung menolong mereka. Para korban kemudian dibawa ke Pulau Botot untuk mendapatkan perawatan,” jelasnya.
Anto mengimbau seluruh nelayan tradisional agar lebih waspada sebelum melaut, mengingat cuaca di perairan belakangan ini sulit diprediksi, cek kesiapan mesin kapal, sediakan alat pelindung diri seperti jaket pelampung (life jacket) dan pakaian pelindung.
“Kadang cuaca terlihat bagus, tapi tiba-tiba berubah ekstrem. Nelayan harus lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya. (OR-RZ)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |