Jakarta – Fenomena "Om Telolet Om" yang sempat viral beberapa tahun lalu ternyata masih bertahan hingga kini, meskipun popularitasnya sudah tidak sebooming dulu. Suara khas klakson bernada unik ini masih sering terdengar, terutama di kawasan terminal dan jalan raya. Para penggemarnya tetap setia menikmati hiburan yang lahir dari kreativitas para sopir dan pencinta telolet.
Tidak hanya bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang masih menggunakan klakson telolet, sejumlah masyarakat bahkan memasangnya pada kendaraan pribadi, termasuk mobil odong-odong. Tujuannya tidak hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi juga sebagai daya tarik bagi pelanggan. Aneka suara dan lagu yang dimainkan lewat klakson mampu menarik perhatian dan terbukti cukup memengaruhi jumlah penumpang, terutama anak-anak yang merasa terhibur dengan suara unik tersebut.
Di Jakarta, para penggemar fenomena ini tergabung dalam komunitas Telolet Mania Indonesia. Mereka menjadikan sisi barat area parkir Terminal Terpadu Pulogebang sebagai basecamp untuk berkumpul dan beraktivitas. Kehadiran komunitas ini menjadi obat rindu bagi para penggemar yang ingin merasakan kembali sensasi mendengar dan menikmati suara telolet tanpa harus mengejar atau menghentikan kendaraan yang memasang klakson tersebut.
"Kehadiran kami selain bertujuan untuk menghibur juga menjadi sarana edukasi. Jadi, kami berkumpul di sini agar masyarakat tahu bahwa menikmati suara telolet tidak harus menghentikan kendaraan di jalan. Cukup datang ke sini, aman, dan tertib," ujar Nico Nicki, Ketua Komunitas Telolet Mania Indonesia.
Selain menjadi tempat berkumpul dan berbagi hobi, kegiatan komunitas ini juga menjadi ajang silaturahmi dan sarana bertukar informasi antaranggota. Bahkan, ada yang memanfaatkan momen ini untuk berjualan berbagai barang seperti stiker, gantungan kunci, dan camilan bertema telolet.
Setiap Minggu sore, para anggota komunitas melakukan konvoi sambil membunyikan klakson bernada unik mengelilingi wilayah Pulogebang. Setelah itu, mereka kembali berkumpul di basecamp terminal untuk nongkrong bersama. Kegiatan ini selalu menarik perhatian warga sekitar yang antusias menyaksikan parade suara telolet yang khas dan penuh nostalgia.
Fenomena ini membuktikan bahwa meskipun tren viral datang dan pergi, kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sesuatu yang sederhana seperti suara klakson bisa terus hidup dan berkembang, bahkan menjadi wadah kebersamaan yang positif. (Nanang)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |