Namrole – Harapan masyarakat Kabupaten Buru Selatan untuk kembali mendapatkan pelayanan transportasi laut semakin dekat. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Buru Selatan, Syarifudin Souwakil, memastikan kapal Cantika 5E akan kembali beroperasi pada Kamis, 18 September 2025, setelah sempat tertunda karena kerusakan teknis.
Hal ini disampaikan Souwakil usai melakukan koordinasi dengan pihak PT Dharma Indah, perusahaan pelayaran yang selama ini melayani rute Buru Selatan – Ambon.
Menurut Souwakil, penundaan operasional Cantika 5E terjadi karena kerusakan pada pompa oli, yang mengakibatkan kapal tidak bisa berlayar sejak beberapa pekan terakhir. Suku cadang yang dibutuhkan untuk perbaikan dikirim langsung dari Jepang dan baru tiba di Ambon awal pekan ini. Perbaikan dilakukan secara intensif agar kapal dapat kembali melayani masyarakat tepat waktu.
“Dari hasil koordinasi kami dengan pihak PT Darma Indah tanggal 14 dan 15 September kemarin, mereka menyampaikan bahwa jika tidak ada kendala, Cantika 5E akan kembali beroperasi hari Kamis, sesuai rute yang telah ditetapkan sebelumnya,” ujar Souwakil.
### Kapal Cantika 7A Segera Menyusul
Selain Cantika 5E, satu kapal lainnya, Cantika 7A, juga dipersiapkan untuk memperkuat konektivitas transportasi laut Buru Selatan. Saat ini, Cantika 7A masih dalam tahap akhir administrasi, yaitu pengurusan izin operasional. Kapal ini sebelumnya selesai docking di Bitung dan dijadwalkan mulai beroperasi pekan depan, dengan rute awal Namrole – Leksula – Ambon.
“Kapal Cantika 7A rencananya akan mulai berangkat dari Bitung hari Kamis ini, kemudian dalam minggu depan sudah bisa melayani masyarakat Buru Selatan. Untuk tahap awal, rute yang disetujui adalah Ambon – Namrole – Leksula – Namrole – Ambon, dan selanjutnya Ambon – Namlea – Namrole, sebelum kembali lagi ke Ambon,” jelas Souwakil.
"Rute yang di usulkan Cantika 7a Ambon - Namrole - Leksula. Setelah itu Ambon - Namlea, jadi bergantian dan masih dalam proses untuk penetapan jadwal operasi di lintasan Buru setelah mendapatkan rekomendasi operasional dari Pemprov melalui dinas perhubungan propinsi Maluku Karna permohonan trayeknya lintas kabupaten dalam provinsi," sambungnya.
Ia menambahkan, kedua kapal ini akan beroperasi pada hari yang berbeda, agar kebutuhan transportasi laut dapat terlayani secara merata. Namun, jadwal pasti keberangkatan masih menunggu pembicaraan lanjutan dengan pihak PT Dharma Indah.
“Yang pasti mereka akan berlayar di hari yang berbeda. Untuk Cantika 5E tetap mengikuti jadwal dan rute yang sudah ditetapkan sejak awal, sementara Cantika 7A masih dalam tahap pembahasan, karena berkaitan dengan perhitungan bisnis dan komersialisasi,” tambahnya.
### Latar Belakang Penundaan Operasional
Souwakil juga menjawab pertanyaan terkait keterlambatan pelayanan transportasi laut selama hampir sebulan terakhir. Ia menegaskan bahwa Dinas Perhubungan Buru Selatan sudah melakukan berbagai upaya sejak dirinya dilantik. Pada Maret 2025, Pemkab Buru Selatan, melalui Bupati dan Komisi III DPRD, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan sejumlah perusahaan pelayaran swasta.
Hasil koordinasi tersebut ditindaklanjuti dalam rapat resmi bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) pada 2 Juli 2025, yang memutuskan bahwa BUMD Pancakarya akan mendukung pelayanan transportasi Buru Selatan melalui kapal Tanjung Sole. Namun, pelaksanaannya terkendala karena jadwal docking di galangan Wayame penuh, sehingga kapal baru bisa docking September dan dioperasikan setelah itu.
“Kami juga sudah mengusulkan kapal milik PELNI, seperti Jetliner, Sania, Sirimau, dan Tatamailau, namun hingga saat ini masih menunggu persetujuan pusat. Semua administrasi sudah kami ajukan, tinggal menunggu realisasi,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa hambatan yang terjadi lebih bersifat teknis dan komersial. “Ada dua faktor yang memengaruhi, yaitu keterbatasan jumlah kapal dan perhitungan bisnis pihak swasta. Meski begitu, kami tidak pernah berhenti berupaya untuk menghadirkan transportasi laut yang memadai bagi masyarakat Buru Selatan,” tegasnya.
### Permintaan Maaf dari PT Darma Indah
Kepala Perwakilan PT Dharma Indah di Namrole, Corneles Mailuhu, turut memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa kerusakan pompa oli dan gearbox menjadi penyebab utama tertundanya pelayanan Cantika 5E. Kondisi ini diperparah dengan tidak tersedianya kapal pengganti.
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Buru Selatan atas terganggunya pelayanan selama ini. Biasanya, jika ada kapal yang bermasalah, kami selalu siapkan kapal pengganti. Namun kali ini kami benar-benar tidak memiliki cadangan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pelayanan kembali normal dan mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat,” ucap Mailuhu.
Dengan beroperasinya Cantika 5E dan menyusulnya Cantika 7A, diharapkan distribusi barang dan mobilitas masyarakat Buru Selatan menuju Ambon dan wilayah sekitarnya kembali lancar. Souwakil meminta dukungan penuh dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, agar pelayanan transportasi laut terus membaik.
“Kami akan terus berjuang agar konektivitas Buru Selatan semakin baik. Semoga dengan hadirnya dua kapal ini, kebutuhan transportasi masyarakat bisa terpenuhi dan perekonomian daerah semakin berkembang,” pungkasnya. (AL)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |