Close
Close

Bupati Tapteng Masinton Pasaribu Tegas: Stop Intimidasi! Jangan Takut Diteror Jabatan

Tapanuli Tengah  – Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, menyuarakan sikap tegas menolak segala bentuk intimidasi atas dasar kekuasaan. Dalam deklarasi toleransi antarumat beragama yang digelar di GOR Barus, Sabtu (20/9/2025), Masinton mengecam keras tindakan oknum anggota DPRD yang diduga mengintimidasi panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Barus.


“Sudah bukan zamannya rakyat ditakut-takuti. Apalagi kalau hanya modal jabatan, itu namanya arogansi kekuasaan. Tidak bisa ditoleransi!” tegas Masinton di hadapan peserta deklarasi.


Ia menekankan bahwa setiap warga negara memiliki hak menjalankan keyakinan agama tanpa tekanan atau ancaman, termasuk dari pejabat publik. Ia bahkan menegaskan, PNS sekalipun tidak bisa dimutasi sembarangan, apalagi hanya karena tekanan politik.


“Kalau ada PNS diintimidasi pakai ancaman mutasi, jangan takut. Saya saja sebagai bupati tidak bisa mutasi orang sembarangan. Ada mekanisme yang harus dijalani. Apalagi orang yang tidak punya kewenangan, jangan sok berkuasa!” lanjutnya.


Masinton juga langsung menginstruksikan Camat Barus, Sanggam Panggabean, untuk memastikan peringatan Maulid tetap berjalan lancar tanpa gangguan.


Bupati dari PDIP ini menegaskan bahwa Tapanuli Tengah adalah milik semua golongan, bukan segelintir kelompok tertentu. Ia menyerukan agar prinsip Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika benar-benar dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


“Kalau umat Islam rayakan Maulid, Idulfitri, atau Iduladha, maka umat lain harus menghormati. Begitu juga saat umat Kristen rayakan Natal dan Paskah, umat Islam ikut menjaga. Itu bukan slogan kosong. Harus dijalankan!”


Masinton memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tapteng bersama Forkopimda hadir untuk menjaga ruang aman bagi semua aktivitas masyarakat, baik sosial, budaya, maupun keagamaan. Fasilitas publik seperti GOR bahkan dibuka lebar untuk masyarakat selama penggunaannya demi kepentingan bersama.


“Negara harus hadir untuk melindungi rakyatnya, bukan menakut-nakuti mereka. Ayo tinggalkan pola lama, intimidasi, politik ketakutan, dan intoleransi. Itu bukan jalan membangun daerah!” tegasnya.


Di akhir pidatonya, Masinton kembali mengingatkan pentingnya merawat kerukunan dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan.


“Tapanuli Tengah ini rumah kita bersama. Jangan biarkan benih intoleransi tumbuh. Perbedaan bukan ancaman, itu kekuatan kita!” tuturnya. (OR-Rz)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama