Namlea - Pemberdayaan warga binaan dalam mewujudkan ketahanan pangan tak henti-hentinya dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku.
Setiap harinya warga binaan melakukan perawatan dan pemeliharaan komoditas pertanian demi memperoleh hasil panen berkualitas. Hal ini kembali dilakukan warga binaan Lapas Namlea dengan mengaplikasikan pupuk Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (NPK) pada tanaman buncis, Senin (11/8).
"Pengaplikasian pupuk NPK ini diberikan untuk tanaman untuk kebutuhan nutrisi tambahan yang dapat membantu pertumbuhan secara optimal. Pengaplikasian pupuk kami berikan setiap seminggu sekali sesuai aturan pakainya," ujar Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin.
Mustafa menambahkan, kelompok tani (poktan) Lapas Namlea saat ini masih menggunakan pupuk non-subsidi yang tersedia di pasaran meski harganya relatif lebih mahal.
"Sejauh ini kami pakai pupuk non subsidi yang dipasarkan secara bebas di toko-toko tani. Untuk pupuk subsidi belum bisa kami peroleh dikarenakan poktan kami masih dalam proses pendaftaran pada situs Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK)," terangnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy menjelaskan pemberdayaan warga binaan dalam kegiatan pertanian sehari-hari merupakan cara Lapas Namlea dalam membina kemandirian warga binaan.
Hal tersebut juga sudah diinstruksikan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam 13 program akselerasi yakni memberdayakan warga binaan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Pemberdayaan warga binaan dalam kegiatan pertanian ini adalah upaya Lapas Namlea dalam membentuk warga binaan yang memiliki keterampilan dalam berbagai bidang salah satunya bertani dan mengolah lahan . Keterampilan itu bisa mereka pakai saat bebas terutama dalam menunjung kebutuhan ekonomi mereka nanti," ucap Marasabessy. (OR-LTO)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |