Namlea - Kelompok Tani (Poktan) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea mendapat pelajaran berharga dari Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Buru dan Yayasan Bina Tani Sejahtera.
Poktan Lapas Namlea yang terdiri dari 8 orang warga binaan tersebut diajarkan dan diberikan penyuluhan pertanian mulai dari tata cara pemupukan, pembibitan, dan didemonstrasikan prosedur pemberian pupuk, Rabu (6/8/2025).
Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy menyebutkan penyuluhan hasil kolobarasi dari dua pihak tersebut merupakan upaya Lapas Namlea dalam meningkatkan kompetensi poktan dalam mengembangkan sektor agribisnis.
"Warga binaan yang sudah bekerja di kebun Lapas harus di upgrade skil dan keterampilannya dalam bertani dan bagaimana cara membudidayakan tanaman. Penyuluhan ini perlu mereka ikuti agar dapat mengolah lahan pertanian dengan tepat," jelas Marasabessy.
Ditambahkan olehnya, penyuluhan tersebut diharapkan dapat diikuti dengan baik oleh warga binaan sehingga skil pertanian yang didapat bisa diaplikasikan dalam meningkatkan program ketahanan pangan di Lapas Namlea dan dimanfaatkan ketika sudah bebas dan kembali ke lingkungan masyarakat.
"Kegiatan ini merupakan upaya dari kami untuk mengoptimalkan ketahanan pangan yang merupakan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Bapak Presiden. Selain itu, penyuluhan yang diberikan kepada mereka ini, kami harap ilmunya bisa digunakan dan diterapkan oleh mereka ketika sudah keluar nanti," harapnya.
Sementara itu, petugas Yayasan Bina Sejahtera, Faris Aminudin menjelaskan penyuluhan ini merupakan transfer knowledge yang dilakukan pihaknya untuk memperkaya keterampilan warga binaan dalam bertani. Penyuluhan yang akan dilaksanakan selama 3 tahapan itu akan diisi dengan bimbingan mengenai cara olah lahan, persemaian, pindah tanam, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.
"Di yayasan kami ini sebenarnya mempunyai program transfer ilmu pengetahuan pertanian kepada para petani terkait budidaya sayuran. Jadi kami ingin memberikan solusi terkait berbagai kendala yang dihadapi para petani lewat penyuluhan yang kami berikan ini," tutur Faris.
Pada penyuluhan hari pertama ini, ia bersama para Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Waiperang juga mendemonstrasikan praktek pemberian pupuk Jenis Mutiara 16-16-16 pada Tanaman Buncis.
"Hari pertama kita belajar pemupukan awal, jenis-jenis pupuk yang dipakai, dosis dan takaran, dan jadwal pemupukan. Agar lebih paham, kita juga sekalian mempraktekkan secara langsung cara pemupukan kepada warga binaan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi singkat kepada poktan dan diakhiri dengan pemberian bantuan benih, obat-obatan, dan leaflet edukasi pertanian. (OR-Rls/Hms)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |