Piru – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Seram Bagian Barat (SBB) menyampaikan keprihatinan mendalam terkait kondisi Dusun Huaroa, Desa Buano Selatan, Kecamatan Huamual Belakang, yang sejak dahulu hingga kini belum tersentuh aliran listrik.
Ketua PC IMM SBB, Iwan Faisal Tuhuteru kepada media ini, Jumat (15/08/2025) menegaskan, fakta bahwa masyarakat Dusun Huaroa masih hidup dalam kegelapan di tengah usia kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah menginjak 80 tahun adalah potret ketimpangan pembangunan yang tidak boleh dibiarkan.
“Ini bukan sekadar soal listrik, tapi soal hak dasar warga negara untuk mendapatkan akses energi yang layak. Dusun Huaroa sudah puluhan tahun menunggu janji, bahkan pihak PLN beberapa kali meninjau lokasi, tetapi realisasi belum ada,” ujarnya.
Menurut laporan tokoh masyarakat setempat, La Ode Arabu, lanjutnya, warga selama ini hanya mengandalkan tenaga surya yang dibeli secara swadaya, genset pribadi, atau lampu pelita berbahan minyak tanah. Kondisi ini kerap menyulitkan, terutama bagi anak-anak yang belajar pada malam hari.
Olehnya itu, IMM mendorong PLN Cabang Piru untuk menindaklanjuti rencana pembangunan jaringan listrik di Dusun Huaroa secara nyata. IMM juga meminta DPRD dan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, khususnya Bupati, untuk ikut mendorong percepatan akses listrik di wilayah tersebut.
“Kami ingin ada kesetaraan pembangunan. Jangan sampai ada lagi dusun yang tertinggal hanya karena tidak tersentuh program infrastruktur energi. Dusun Huaroa berhak mendapatkan listrik sebagaimana wilayah lain di SBB,” tegasnya.
Tambahnya, IMM berkomitmen untuk mengawal isu ini sebagai bagian dari perjuangan organisasi dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan pemerataan pembangunan di Kabupaten SBB. (OR-AT)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |