Close
Close

Galian C Ilegal di Namorambe Diduga Kebal Hukum, Warga Teriak: Pemerintah Tutup Mata!

iklan ditengah halaman

Foto : Alat berat sedang melakukan pengerukan dan memuat material di lokasi Galian C di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Gunung Kelawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Deli Serdang – Aktivitas galian C ilegal di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Gunung Kelawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara terus berjalan lancar, seolah-olah tak tersentuh hukum. Padahal, praktik penambangan ini sempat dihentikan sementara usai didatangi oleh Satpol PP. Namun kini, aktivitas tersebut kembali berjalan bebas tanpa hambatan.


Warga dan pemuda sekitar mengaku geram dan kecewa, bahkan menduga ada “restu diam-diam” dari pihak pemerintah setempat. Hal ini mereka sampaikan langsung kepada kru Orasirakyat.com saat meninjau lokasi, Selasa (05/08/2025).


“Sudah berkali-kali kami sampaikan keluhan, tapi pemerintah seolah tutup mata,” ungkap Nelson Silalahi, warga yang lahannya berbatasan langsung dengan lokasi galian. Ia bahkan menuding bahwa pemerintah lebih berpihak kepada pelaku tambang yang diduga memberikan ‘keuntungan tertentu’, dibanding membela nasib warga dan lingkungan.


Aktivitas tambang ilegal ini pun bukan rahasia lagi. Truk-truk pengangkut material hilir-mudik melewati area kantor Camat dan Polsek Namorambe. Fakta ini memunculkan pertanyaan besar: mungkinkah pihak terkait tidak melihat, atau justru sengaja membiarkan?


Ketika dikonfirmasi, Camat Namorambe, Pebri Gurusinga, hanya menyatakan akan berkoordinasi dengan instansi terkait. Namun hingga saat ini, belum ada tindakan nyata. Sementara itu, galian terus beroperasi dengan leluasa.


Nelson juga mengungkap trauma keluarganya atas bencana alam yang terjadi pada 27 November 2024 lalu. Rumah mereka hancur akibat luapan air sungai yang diduga kuat disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat penambangan liar. “Kerugian kami saat itu mencapai Rp 50 juta. Kami tidak ingin kejadian itu terulang. Tapi jika dibiarkan, bukan tidak mungkin bencana serupa akan terjadi lagi,” ucapnya.


Ia pun mendesak Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, untuk turun tangan langsung. Menurutnya, pemerintah kabupaten dan Muspika setempat terlihat tidak memiliki keberanian atau kemauan menyelesaikan persoalan ini.


“Pertanyaan kami sebagai warga, ada apa sebenarnya dengan Kepala Desa, Camat, dan Polsek Namorambe? Kenapa seolah semuanya bungkam?” ujarnya geram.


Hingga berita ini diterbitkan, Bupati Deli Serdang, Kasat Pol PP, dan Camat Namorambe belum memberikan tanggapan resmi meskipun telah dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh tim redaksi, Kamis (07/08/2025).


Warga berharap suara mereka tak terus diabaikan. Jika pembiaran ini terus berlangsung, bukan hanya lingkungan yang rusak, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bisa hancur sepenuhnya. (OR-J)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama