Close
Close

Soal Biaya Rumah Sakit Akibat Keracunan Massal, Ketua SPPG SBD: Semua Biaya Ditanggung Pihak Kami

iklan ditengah halaman

NTT – Insiden keracunan massal yang diduga berasal dari konsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 23 Juli 2025 lalu memunculkan kontroversi mengenai biaya perawatan medis siswa dan siswi yang dirawat di Rumah Sakit. 


Beredar kabar bahwa pihak rumah sakit menagih biaya perawatan kepada sekolah, sehingga menimbulkan pertanyaan publik terkait tanggung jawab pembiayaan tersebut.


Menanggapi hal ini, Ketua Satuan Pelaksana Program Gerakan (SPPG) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Christian Candratya Rezki Lete Boro, menegaskan pihak SPPG siap menanggung semua biaya perawatan medis yang diperlukan oleh siswa yang terdampak. Menurutnya, laporan terkait jumlah siswa yang dirawat telah diterima sepenuhnya oleh pihak SPPG dan proses penyelesaian biaya sudah berjalan sesuai dengan ketentuan.


"Yang berikut memang seperti yang rekan-rekan sampaikan atau tanyakan tadi, mengenai pembiayaan, ada tagihan itu kepada sekolah itu semua nanti akan ditanggungjawab oleh SPPG. Jadi sekolah menyampaikan kepada kami jumlah siswa yang dirawat atau yang mendapatkan Penanganan medis, mendapatkan penangan medis di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, itu sudah disampaikan kepada kami, dan kami yang menyelesaikan untuk pembiayaannya dan kami sudah sampaikan kepada pihak sekolah sejak kejadian itu berlangsung," kelas Kepala SPPG SBD, di Dapur Omba Ludda, Sabtu (26/07/2025).



Christian juga memastikan bahwa sejak terjadinya insiden, pihak sekolah telah diberitahukan bahwa pembayaran biaya rumah sakit akan ditangani oleh SPPG, sehingga pihak sekolah maupun keluarga tidak perlu khawatir akan beban biaya tersebut. Selain itu, ia menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah dengan meminta pihak Rumah Sakit untuk menunda penagihan biaya kepada sekolah maupun keluarga pasien.


Seiring dengan perkembangan insiden ini, pelaksanaan program MBG di SBD sementara dihentikan. Langkah ini diambil untuk memberi waktu evaluasi dan menunggu hasil uji laboratorium yang saat ini tengah dilakukan oleh Polres SBd.


"Sampai saat ini kita masih menunggu, sambil kami berevaluasi, kami tidak berpikir a, b, c dan segala macamnya untuk mencari alasan atau apapun itu. Saat ini kami entah apapun hasilnya yang kami pikirkan evaluasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Jadi kami akan menunggu bagaimana hasil tersebut, dan ketika hasil tersebut ada pasti kita semua akan mengetahuinya.  Jadi sampai saat ini memang proses terus berjalan," ujarnya.


Ketua SPPG SBD mengimbau seluruh masyarakat, termasuk pihak sekolah dan keluarga korban, untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut. Ia menegaskan bahwa segala evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh dengan mengutamakan layanan yang terbaik bagi siswa dan mencegah kejadian serupa di masa depan.


Christian juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menangani korban keracunan ini, termasuk tenaga medis, sekolah, dan keluarga siswa. Ia berharap dengan kerja sama semua elemen masyarakat, program MBG dapat segera kembali berjalan dengan perbaikan yang lebih aman dan efektif. (OR-FG)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama