NTT - Bulan Oktober, yang oleh Gereja Katolik dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria, disambut dengan penuh semangat dan iman mendalam oleh umat Stasi Yohanes Pemandi Paga, dalam semangat Tahun Yubelium yang tengah dirayakan Gereja Universal.
Paroki Salib Suci Maulo’o menggelar ziarah arca Bunda Maria yang dimulai dengan Misa Pembukaan di Stasi Arawawo dan dilanjutkan dengan perarakan penuh sukacita menuju stasi-stasi yang ada dalam wilayah Paroki Salib Suci Maulo’o.
Perarakan dimulai dari Stasi Arawawo menuju Stasi Yohanes Pemandi Paga, disusul oleh Stasi Sesalapi, kemudian ke Stasi Nuabari, dan terakhir kembali ke Paroki Salib Suci Maulo’o.
Arca Bunda Maria akan menetap selama tiga hari di setiap stasi. Dalam masa singgah tersebut, umat dari berbagai lingkungan berkumpul untuk berdoa, berdevosi, dan mempererat ikatan iman sebagai satu keluarga Allah.
Pastor Paroki Salib Suci Maulo’o, Romo Ino, menegaskan bahwa ziarah perarakan arca Bunda Maria ini merupakan suatu gerakan rohani yang lahir dari dorongan iman yang murni.
“Ziarah ini kita jalankan bertepatan dengan Tahun Yubelium. Karena itu, kita ingin menghadirkan Maria dalam setiap pelosok stasi, agar umat merasakan kedekatan rohani dengan Bunda Allah dalam hidup sehari-hari,” ungkap Romo Ino, Sabtu (04/10/2025).
Ia juga menegaskan bahwa pada saat perarakan patung, diharapkan umat berada dalam situasi kondusif dan tenang, tidak ada keributan dan percakapan yang mengganggu.
“Sangat disayangkan jika pada saat perarakan, umat ada yang ribut dan saling bercerita.”
Selama tiga hari penuh, arca Bunda Maria akan menetap di masing-masing stasi. Umat datang dengan membawa lilin dan memuji Maria dalam doa.
Antusias umat Stasi Yohanes Pemandi Paga sungguh luar biasa. Mereka menyambut arca dengan iringan tarian adat, nyanyian, dan doa dengan penghormatan tulus sambil membawa lilin.
Pastor Paroki Salib Suci Maulo’o juga mengajak seluruh umat untuk sungguh-sungguh menghayati makna Tahun Yubelium melalui keteladanan iman Maria.
“Maria adalah contoh ketaatan dan kesetiaan. Dalam tahun rahmat ini, mari kita memperbarui hidup iman kita, menimba semangat dari Maria, dan membawa terang Kristus dalam hidup sehari-hari,” pesannya penuh harap.
Ziarah Bunda Maria ini bukan hanya buah perencanaan semata, tetapi lahir dari gerakan spontan antara Pastor, Dewan Pastoral, dan seluruh umat. Sebuah tanda bahwa Roh Kudus berkarya di tengah umat sederhana yang rindu akan kehadiran Allah dalam keseharian mereka. (OR-M3)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |