AMBON – Hingga lebih dari tiga minggu pasca konflik yang terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025, di kawasan Hunuth/Durian Patah, Arson Mathemual, yang akrab disapa Bapak Ais, masih bertahan di sisa-sisa rumahnya yang terbakar tanpa bantuan pembangunan dari pemerintah.
Konflik yang bermula dari perkelahian antar siswa SMK Negeri 3 Waiheru ini mengakibatkan 17 rumah warga ludes terbakar dan memaksa 779 jiwa atau 156 kepala keluarga mengungsi. Namun hingga kini, keluarga Mathemual belum merasakan sentuhan nyata dari pemerintah, terutama dalam proses pembangunan kembali rumah mereka.
Kekecewaan itu diluapkan oleh keluarga melalui media sosial. Dalam sebuah unggahan di akun Facebook bernama Gemini Mathemual Mince, keluarga menyampaikan rasa resah dan kecewa atas lambannya penanganan rumah warga korban kebakaran.
Sorotan tajam pun datang dari Staf Ahli Menteri Sosial dan Politik BEM IAKN Ambon, Puspita Atapary, yang juga merupakan kerabat dekat dari Bapak Ais. Ia menilai pemerintah tidak serius dan terlalu lambat dalam menanggapi nasib warga Hunuth, termasuk keluarga Mathemual.
“Kira-kira pemerintah ini mau bikin antua rumah kapan?” tegas Atapary kepada wartawan, Rabu (10/09/2025).
Ia menggambarkan kondisi rumah Bapak Ais yang sangat memprihatinkan. Rumah yang kini hanya tersisa bagian dapur, harus menahan guyuran hujan yang membuat banjir masuk ke dalam.
“Jadi antua pung rumah cuma sapanggal, bagitu pemerintah dong datang tanya bagimana ka bagimana ka ini seng,” jelasnya.
“Jadi ujang kamaring itu banjir, sedangkan antua pung rumah cuma dapur sapanggal. Banjir sampe masuk dalam rumah,” tambah Atapary prihatin.
Lebih lanjut, ia mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menindaklanjuti janji-janji yang telah disampaikan sejak insiden kebakaran terjadi.
“Lalu peran pemerintah bagimana? Beta sangat kecewa. Sangat. Dong cuma bilang janji manis saja, su barapa bulan ini seng ada pelaksanaan,” ucapnya dengan nada kecewa.
Atapary berharap pemerintah segera turun tangan, bukan hanya menyampaikan janji kosong. Ia meminta agar pembangunan segera dilakukan demi keamanan dan kenyamanan warga, khususnya keluarganya yang kini tinggal dalam kondisi memprihatinkan.“Harapan beta untuk pemerintah, capat jua bikin pembangunan supaya masyarakat bisa tidur deng nyaman,” pintanya.
Atapary berharap agar pemerintah dapat responsif atas aspirasi dan jeritan rakyat yang butuh kehadiran pemerintah secara nyata bagi rakyatnya dan tidak sebatas duduk diam pasca melontarkan janji.
“Beta mau saat katong bicara, pemerintah dong langsung kerja jua, jang duduk sama deng tuan lai,” tutup Atapary tajam. (OR-EH)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |