SORONG SELATAN — Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa (FORKOM) IMEKKO Bersatu Provinsi Papua Barat Daya, Ferry Onim, menyatakan dukungan penuh terhadap keputusan masyarakat adat Kaiso untuk tidak bergabung dalam wilayah adat IMEKKO (Inanwatan, Metemani, Kokoda).
Dalam pernyataannya kepada media ini, Rabu (10/09/2025), Ferry menyebut bahwa wilayah Kaiso memiliki bahasa, budaya, tanah adat, dan struktur masyarakatnya sendiri yang khas, sehingga memiliki dasar kuat untuk menentukan arah perjuangan dan pengelolaan adat secara mandiri.
“Sebagai intelektual muda Kaiso, saya mendukung penuh langkah LMA dan para kepala suku yang menjalankan Musda Kaiso. Ini adalah bentuk nyata aspirasi masyarakat yang ingin mempertahankan identitas dan hak-hak adatnya,” tegas Ferry Onim.
Ferry juga menyoroti pentingnya pelaksanaan Musda LMA Kaiso secara independen, tanpa bergabung dalam Musyawarah Besar (Mubes) IMEKKO. Ia menyatakan bahwa mekanisme pengelolaan wilayah adat Kaiso harus langsung melibatkan masyarakat, tanpa menjadi ‘pihak kedua atau ketiga’ dalam urusan adat dan pembangunan.
“Kaiso ingin menentukan nasib sendiri demi menyelamatkan wilayah adat dan generasi penerus. Selama ini, kami merasa tidak dihargai. Hutan adat kami menjadi lahan investasi yang menguntungkan daerah, tapi masyarakat Kaiso justru termarjinalkan,” tegasnya.
Ferry menambahkan, keputusan masyarakat Kaiso bukan bentuk perpecahan, melainkan langkah strategis untuk memperkuat posisi hukum dan sosial masyarakat adat Kaiso dalam menjaga dan mengelola wilayahnya.
“Langkah ini adalah solusi terbaik. Kami ingin kedaulatan adat kami dihormati,” tutup Ferry Onim. (OR-FO)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |