Seram Utara - Di tengah keterbatasan akses dan fasilitas kesehatan, perjuangan luar biasa warga Negeri Kaloa, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, menggambarkan potret nyata kesenjangan layanan publik di wilayah pegunungan Maluku.
Pada Kamis (04/09/2025), warga Negeri Kaloa terpaksa memikul beban besar, secara harfiah dan emosional. Seorang warga lansia, Marthen Atuany, yang telah menderita sakit selama lebih dari empat tahun, kini dalam kondisi kritis dan harus dibawa ke Puskesmas Wahai untuk mendapat pertolongan medis. Karena tidak adanya akses kendaraan di desa tersebut, 15 orang warga rela menggendong Marthen sejauh 18 kilometer melewati medan terjal dan hutan menuju Negeri Siatele.
"Katong sekitar jam 11 siang, 15 orang dukung bapa dari Kaloa sampai di Siatele jam 6 sore sambil jalan kaki," ungkap Hanok Ipapoto, anak kandung Marthen, kepada wartawan melalui pesan WhatsApp pada Jumat (05/09/2025).
Perjalanan tersebut tidak berhenti di situ. Setelah beristirahat sejenak di Siatele, rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan mobil pick-up pada pukul 19.00 WIT dan baru tiba di Puskesmas Wahai sekitar pukul 20.30 WIT.
Menurut Hanok, sang ayah menderita berbagai komplikasi serius. "Antua pung penyakit pertama liver, lalu ginjal, lambung, kemaluan, sampai badan semua bangka," jelasnya.
Saat ini, pihak keluarga bersama pemerintah negeri berencana merujuk Marthen ke RSUD Ambon. Namun, rujukan ini pun bukan tanpa tantangan. "Ini rencana hari Senin mau rujuk ke Ambon. Seng ke Masohi lai, karena takut tunggu lama, butuh pengeluaran dana lagi. Ini permintaan langsung dari keluarga dengan kepala Pemerintah Negeri," ujar Hanok.
Kisah ini membuka mata banyak pihak tentang kondisi menyedihkan yang dihadapi warga di pedalaman Seram Utara. Infrastruktur jalan yang rusak dan pelayanan kesehatan yang belum merata membuat akses dasar menjadi perjuangan penuh risiko.
"Katong pung permohonan itu cuma jalan saja, supaya ke depan seng stengah mati bagini. Bupati deng DPRD musti liat katong," lanjut Hanok, mewakili suara warga yang kian lelah berharap.
Senada dengan itu, Kepala Pemuda Negeri Kaloa, Efendi Makualaina, juga meminta perhatian serius dari pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat. "Kami hanya minta dari pemerintah untuk memperhatikan kondisi akses jalan kami demi berjalannya aktivitas yang lancar dan nyaman bagi warga pegunungan Seram Utara," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Marthen Atuany masih dirawat intensif di Puskesmas Wahai sambil menunggu proses rujukan ke RSUD Ambon. (OR-EH)
![]() |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |


