Ambon - Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon bersama Universitas Islam Negeri (UIN) AM Sangadji (AMSA) melaksanakan kegiatan Panas Gandong di Gedung Auditorium IAKN Ambon, pada pukul 15.30–18.00 WIT. Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda orasi budaya dan pagelaran seni, antara lain:
-
Orasi Budaya oleh Ketua Komisi Kebudayaan AIPI, Prof. Dr. Amin Abdullah
-
Opening I oleh "Narasi Mozaik Perdamaian" dari Wind Orkestra IAKN Ambon (kolaborasi musik Batu Hadrah)
-
Opening II dari Orkestra IAKN Ambon bersama Latuparry Trio feat. IAKN Orkes
-
Penampilan Pop Band IAKN Ambon
-
Kolaborasi Tarian Maku-Maku dari Mahasiswa IAKN Ambon
-
Teatrikal Puisi dari Mahasiswa Prodi Pariwisata Budaya Agama
-
Tarian Perdamaian dari Mahasiswa KCP (Kami Cinta Papua) IAKN Ambon
Rektor UIN AMSA, Dr. Abidin Wakano, M.Ag., mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilakukan IAKN Ambon dalam menjunjung tinggi nilai moderasi beragama di lingkungan kampus demi dan untuk masyarakat Maluku.
"Sebagai Rektor UIN AM Sangadji Ambon, saya sangat berbahagia dengan kegiatan seni yang bernuansa intereligius, merajut harmoni dan hidup orang basudara di tengah tantangan degradasi sosial dan politik identitas yang terjadi di masyarakat kita," ujar Dr. Abidin Wakano saat diwawancarai Selasa, 23 September 2025.
Ia juga menyampaikan bahwa puncak dari acara Panas Gandong ini menjadi momen yang sangat bermakna.
"Yang lebih mencengangkan lagi adalah puncak acara ini, di mana UIN AM Sangadji Ambon dan IAKN Ambon melakukan ikrar dan sumpah gandong adik-kakak antara dua institusi di bawah Kementerian Agama. Ini adalah bagian dari manifestasi Kurikulum Cinta yang digagas oleh Kementerian Agama dan juga merupakan bentuk nyata dari transformasi hidup gandong itu sendiri," tambahnya.
Senada dengan itu, Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, M.A., menegaskan pentingnya mereproduksi budaya hidup orang basudara di tengah berbagai ketimpangan sosial.
"Sejak lama kami telah menjalin kerja sama, dan ini menjadi bahan refleksi bersama bahwa budaya bisa direproduksi. Inilah bentuk reproduksi gandong, agar pemahaman yang sempit dapat diperbarui dengan nilai-nilai baru seperti ini," ungkap Prof. Rumahuru.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus menjalin kerja sama antara IAKN Ambon dan UIN AM Sangadji Ambon dalam memperkuat solidaritas lintas iman dan institusi.
"Kolaborasi antara UIN AM Sangadji Ambon dan IAKN Ambon menegaskan bahwa kami memiliki visi yang sama di bawah Kementerian Agama, yaitu mengawal kehidupan masyarakat yang majemuk dengan kegiatan yang saling mendukung satu sama lain demi perdamaian yang berkelanjutan," tegas Rumahuru.
Lebih lanjut, Prof. Rumahuru memandang bahwa keragaman tidak boleh dianggap remeh atau selesai hanya karena kondisi tampak damai."Saya memandang bahwa jangan pernah kita lelah merawat keragaman. Jangan pernah merasa bahwa masyarakat sudah sepenuhnya damai, tentram, dan rukun. Dinamika sosial sangat kompleks. Karena itu, setiap individu dan institusi di negara ini harus memastikan bahwa setiap keberlanjutan harus diarahkan pada kerukunan, perdamaian, dan pembangunan harmoni sosial," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Moh. Amin Abdullah, mewakili AIPI dan BPIP, menyampaikan harapannya agar kedua pimpinan kampus di bawah naungan Kementerian Agama ini terus bersinergi merajut harmoni dalam keberagaman budaya.
"Kedua rektor ini harus merancang kegiatan rutin setiap dua tahun sekali. Karena ini bukan hanya pembelajaran untuk mengingat masa lalu Ambon, tetapi ini adalah 'class and then', sebuah pembelajaran berharga, bukan hanya untuk masyarakat Ambon, tapi juga untuk seluruh Indonesia," cetus Prof. Amin Abdullah. (OR-EH)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |