Close
Close

FISIP UNSRI Terangi Desa Pinang Banjar Lewat “Cogito Cerdas Sosial 2025”

Muara Enim - Dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (UNSRI) menghadirkan program pemberdayaan bertajuk Cogito Cerdas Sosial 2025 di Desa Pinang Banjar, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.


Program ini tak sekadar menjadi agenda tahunan, melainkan harapan baru bagi masyarakat desa, khususnya para pekebun nanas, dalam menghadapi tantangan pertanian modern dan menciptakan sistem kebun yang ramah lingkungan.


Kegiatan yang dipusatkan di Balai Desa Pinang Banjar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Marzuan, Sekretaris Desa Darwis, perwakilan Kecamatan Gelumbang, Duta Tani Pinang Banjar, serta puluhan warga yang mayoritas berprofesi sebagai pekebun nanas.


Direktur Utama BO Cogito FISIP UNSRI, Muhammad Garib Ramadhan, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga transfer pengetahuan yang aplikatif.


“Kegiatan ini adalah wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami ingin hadir bukan hanya membawa teori, tapi solusi nyata, khususnya dalam penanganan penyakit layu nanas dan pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai,” ungkap Garib.


Salah satu sesi yang paling ditunggu adalah penyuluhan pertanian oleh Titi Tricahyati, S.P., M.Si., dari Fakultas Pertanian UNSRI. Ia didampingi oleh Arsi, S.P., M.Si., dalam menjelaskan proses pengolahan limbah buah nanas menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan.


“Kami ingin para pekebun tidak hanya mengatasi penyakit tanaman, tapi juga mampu memanfaatkan limbah menjadi pupuk, sehingga pertanian mereka semakin mandiri dan berkelanjutan,” ujar Titi.


Antusiasme warga pun tampak saat sesi tanya jawab berlangsung. Weli (50), salah satu pekebun, mengaku baru mengetahui bahwa limbah nanas bisa diolah menjadi pupuk yang berguna.


“Selama ini kami anggap limbah itu sampah. Ternyata bisa dijadikan pupuk. Terima kasih, hari ini kami bisa melihat secara langsung bagaimana proses pembuatannya,” ungkapnya.


Kepala Desa Pinang Banjar, Marzuan, menyampaikan apresiasi kepada pihak UNSRI atas kolaborasi ini.


“Kami sangat berterima kasih kepada UNSRI atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Semoga materi dan pelatihan hari ini bisa membantu para petani kami dalam meningkatkan hasil panen serta kualitas hidup mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Program, Siti Aysiah, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata yang memberikan dampak berkelanjutan.


“Ini bukan akhir, tapi awal dari gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis inovasi sosial dan kolaborasi lintas sektor,” katanya.


Cogito Cerdas Sosial 2025 tak hanya menjadi program kerja nyata, tapi juga simbol dari bagaimana ilmu sosial, pertanian, dan teknologi bisa bersatu menjawab kebutuhan riil masyarakat.


Dengan edukasi, inovasi, dan semangat gotong royong, program ini menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari desa, dan harapan itu kini tumbuh subur di ladang-ladang nanas Desa Pinang Banjar. (OR-Rls)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama