Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya, melalui Kapolsek Pinangsori, Iptu J. Sinurat, mengatakan penemuan jasad korban bermula dari laporan warga sekitar pukul 17.20 WIB. Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi.
Dari keterangan istri korban, Satina Ami Laiya (41), diketahui bahwa sebelum peristiwa tragis itu terjadi, korban sempat terlibat pertengkaran dengan dirinya. Pertengkaran dipicu rasa cemburu korban yang menuduh istrinya berselingkuh.
Perselisihan kian memanas setelah korban menenggak minuman keras tradisional, tuaknifaro, bersama dua rekannya. Dalam kondisi mabuk, korban mengancam istrinya dengan sebilah parang. Saat itu, istrinya memukul kaca jendela hingga pecah dan melukai wajahnya.
Korban yang ikut terbawa emosi juga memukul kaca jendela yang sama. Akibatnya, lengan kanannya robek dan mengeluarkan banyak darah. Merasa ketakutan, sang istri pergi meninggalkan rumah dan berlindung ke rumah adik iparnya.
Tak lama kemudian, adik korban, Yanuari Lase (47), mendapat kabar bahwa kakaknya ditemukan bersimbah darah dan tidak bergerak. Saat tiba di lokasi, ia mendapati korban sudah tidak bernyawa dalam posisi duduk dengan luka robek di lengan kanan.
Pihak keluarga, termasuk istri, adik, serta perangkat desa, telah membuat surat pernyataan menolak dilakukan autopsi maupun visum. Mereka juga menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum terkait kematian korban.
Polsek Pinangsori memastikan sudah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, serta membuat berita acara serah terima jenazah sesuai permintaan keluarga. (OR-RS)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |