Ambon - Setelah lebih dari dua dekade terdiam, Wadah Pembinaan Studi Anak-anak Asal Pulau Dai (WAPEMSAD) resmi kembali menghidupkan semangatnya melalui Konferensi Istimewa yang digelar pada 24 Juli 2025 lalu di Ahuru, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Organisasi yang sempat vakum sejak konflik sosial di Ambon pada tahun 1999–2002 ini akhirnya menggeliat kembali berkat dorongan kuat dari masyarakat, pemuda, dan mahasiswa asal Pulau Dai.
“WAPEMSAD memang sudah lama tertidur, tetapi semangat untuk membangunnya kembali tidak pernah padam,” ujar Okto Isran, Ketua Bidang Organisasi WAPEMSAD kepada media ini, Rabu (29/07/2025).
“Lewat konferensi ini, kita menandai awal baru, bukan sekadar mengaktifkan kembali organisasi, tapi juga membangkitkan semangat kolektif anak-anak Pulau Dai,” tambahnya.
Didirikan pada 5 Juli 1983, katanya lagi, WAPEMSAD dikenal sebagai paguyuban mahasiswa dan pemuda yang fokus pada pembinaan dan pengembangan sumber daya generasi muda Pulau Dai. Vakumnya organisasi selama 24 tahun tak menyurutkan niat para tokoh muda untuk menghidupkannya kembali.
Konferensi istimewa ini diinisiasi oleh tim koordinator yang diketuai oleh Beltazar Unulula, SH, dan Ambro Nettana, S.Pd. Uniknya, di akhir konferensi, keduanya terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum WAPEMSAD untuk periode 2025–2029.
“Ini bukan hanya soal regenerasi, tapi juga soal tanggung jawab sejarah dan identitas. Kami ingin organisasi ini menjadi rumah bersama yang membentuk karakter dan arah perjuangan generasi muda Pulau Dai,” ungkap Isran.
Ia juga menegaskan bahwa konferensi ini berjalan sukses berkat dukungan masyarakat, serta menjadi momentum penting untuk menyatukan kembali energi pemuda Pulau Dai dalam semangat persaudaraan.
“Kami berharap api semangat ini terus menyala. Mari kita rawat bersama demi masa depan Pulau Dai yang lebih cerah, dengan semangat leluhur kita: *T’wui’wui T’dam’dam* atau satu rumpun keluarga,” pungkasnya. (OR-EH)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |