![]() |
Foto: Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman dan anaknya Muhammad Akbar Abdurachman. (Instagram @dudung_abdurachman). |
Dalam unggahan Instagram-nya, Jumat (23/07/2025), Jenderal Dudung membagikan potret bersama sang anak mengenakan seragam taruna, serta menuliskan refleksi pribadi tentang momen bersejarah itu.
"Alhamdulillah, saya berkesempatan menghadiri acara Tradisi Korps Kirab Pamitan Taruna Akademi Militer Tahun Pendidikan 2024/2025 di Kota Magelang," tulisnya.
Ungkapan ini menggambarkan rasa syukur Dudung karena dapat menyaksikan secara langsung salah satu tahapan penting dalam perjalanan pendidikan militer putranya. Acara kirab sendiri menjadi simbol pengakuan dan pelepasan taruna yang telah melewati proses pendidikan berat selama satu tahun.
"Kirab ini menjadi bagian penting dalam perjalanan para taruna yang telah menyelesaikan masa pendidikannya, sebagai bentuk penghormatan sekaligus pamitan kepada masyarakat yang selama ini turut mengiringi proses pembentukan karakter dan kepemimpinan mereka," lanjutnya.
Melalui pernyataan ini, Dudung menegaskan makna lebih dalam dari tradisi kirab, yakni sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi masyarakat dalam proses pembentukan taruna. Kirab bukan sekadar seremoni, melainkan simbol ikatan antara calon perwira dan rakyat yang kelak akan mereka lindungi.
Ia juga menambahkan bahwa momen tersebut terasa sangat personal karena putranya turut ambil bagian.
"Momen ini terasa semakin spesial karena salah satu taruna yang turut serta adalah putra saya sendiri, Muhammad Akbar Abdurachman," tulisnya.
Pernyataan ini menunjukkan sisi emosional seorang ayah yang sekaligus merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat, menyaksikan anaknya melangkah dalam jalan pengabdian yang sama.
"Sebagai orang tua sekaligus sebagai bagian dari keluarga besar TNI, saya merasa bangga dan terharu melihat generasi penerus yang siap melanjutkan estafet pengabdian," imbuhnya.
Ucapan tersebut memperlihatkan bahwa kebanggaan Dudung bukan hanya berasal dari kedekatan keluarga, tetapi juga dari harapan akan keberlanjutan nilai-nilai kepemimpinan dan dedikasi yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya di tubuh TNI.
Ia pun menutup refleksinya dengan doa untuk para taruna: "Semoga para taruna menjadi perwira yang berakhlak, berjiwa ksatria, mencintai rakyat, dan kelak membawa harum nama bangsa di medan pengabdian. Aamiin."
Doa tersebut mencerminkan nilai-nilai idealisme yang senantiasa dijunjung tinggi oleh TNI dan menjadi harapan besar terhadap generasi penerusnya.
Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman sendiri merupakan tokoh militer senior yang telah lama berkiprah di dunia pertahanan Indonesia. Lahir di Bandung pada 19 November 1965, Dudung merupakan lulusan Akademi Militer Magelang angkatan 1988. Ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis, di antaranya Pangdam Jaya, Panglima Kostrad, dan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 2021 hingga masa pensiunnya pada Oktober 2023.
Usai pensiun, Dudung tidak lantas berhenti mengabdi. Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang Manajemen Strategis di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), serta dipercaya sebagai Penasihat Khusus Presiden di bidang Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan sejak 2024.
Unggahan Dudung tersebut mendapat banyak perhatian di media sosial, dengan banyaknya warganet memberikan ucapan selamat dan doa bagi kelanjutan karier militer Muhammad Akbar Abdurachman. Di tengah sorotan publik terhadap regenerasi di tubuh TNI, momen ini seolah menjadi gambaran nyata tentang kesinambungan nilai dan pengabdian dalam tubuh militer Indonesia. (OR-L)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |