Dalam pidatonya, Bupati Buru Selatan, La Hamidi, mengungkapkan bahwa memasuki usia ke-17 tahun dan 151 hari masa kepemimpinan bersama Wakil Bupati, sudah banyak dinamika yang dilalui, baik capaian maupun tantangan.
“Kami diperhadapkan pada efisiensi anggaran dari pusat hingga daerah, namun kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegas Bupati.
Tema HUT ke-17 tahun ini, “Kerja Bersama untuk Bursel Berhasil” menurut Bupati, merupakan penjabaran dari visi-misi pemerintah daerah. Tema ini juga menjadi tantangan bagi seluruh aparatur pemerintah agar tetap konsisten dan semangat dalam melayani masyarakat serta menghadirkan inovasi yang menjawab tantangan pembangunan.
Bupati mengungkapkan, meski tantangan tak sedikit, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bursel menunjukkan perkembangan. Tingkat kemiskinan yang pada tahun 2023 sebesar 4,58% mengalami perubahan menjadi 4,97% pada tahun 2024. Ia menegaskan bahwa dalam lima tahun ke depan, komitmen penurunan angka kemiskinan akan terus menjadi prioritas.
Dalam 151 hari pertama masa kepemimpinan, Pemkab Bursel telah menjalankan berbagai program, yang dikemas dalam empat pilar utama:
Pertama, Bursel Tertata meliputi penyegaran birokrasi di OPD. Pembinaan disiplin ASN melalui apel bersama setiap Senin dan Jumat, Opname kas daerah dan desa. Pelayanan administrasi kependudukan online dan on the spot.
Kedua, Bursel Cerdas
Pendidikan gratis untuk siswa PAUD, SD, dan SMP, Beasiswa bagi 200 mahasiswa hasil kerja sama dengan Universitas Pattimura, Beasiswa khusus untuk calon mahasiswa kedokteran dari keluarga kurang mampu.
Selanjutnya Bursel Sehat
Pemda menghadirkan pelayanan kesehatan dan posyandu gratis, pengadaan obat-obatan di 13 Puskesmas dan RS Pratama, Kamera CCTV di gudang obat untuk menghindari kehilangan stok dan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat serta pembangunan RSUD dr. Salim Alkatiri dengan dana Rp175 miliar (bertahap hingga 2026).
Keempat, Bursel Terhubung
Program ini meliputi pemeliharaan PJU di Kota Namrole, Pengadaan Starling (gerobak dagang keliling) di desa-desa dan area perkantoran.
“Namun dengan gotong royong, kita yakin bisa menjadikan tantangan sebagai peluang. Kami terinspirasi oleh pernyataan Prof. Peter F. Drucker: 'Tidak ada daerah yang miskin, yang ada adalah daerah yang tidak dikelola dengan baik’,” ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Bursel, Ahmad Umasangadji lebih menekankan soal momentum Refleksi dan Komitmen Bersama
Pria yang akrab disapa Madoli ini dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan HUT ke-17 bukan sekadar seremoni, melainkan ajang refleksi dan penghormatan atas perjuangan para tokoh pendiri daerah.
“Hari ini kita mengenang kembali perjuangan tokoh-tokoh di Lembaga Pemikiran Buru Selatan (LPBS), yang dengan semangat dan pengorbanan membentuk Kabupaten Bursel sesuai dengan UU Nomor 30 Tahun 2008,” katanya.
Ahmad Umasangadji juga menekankan pentingnya semangat “Lolik Lalen Fedak Fena” dalam membangun Buru Selatan secara inklusif dan berkelanjutan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Rapat Paripurna ini turut dihadiri oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Setda Provinsi Maluku, Dominggus N. Kaya (mewakili Gubernur Maluku), Wakil Bupati Bursel, Gerson Eliaser Selsily, Forkopimda, Pimpinan OPD, Tokoh agama, adat, pemuda dan masyarakat, Pimpinan OKP/Ormas, Serta para tamu undangan lainnya. (AL)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |