Yerusalem – Pengadilan Distrik Yerusalem resmi membatalkan sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dijadwalkan digelar pekan ini. Penundaan ini dilakukan setelah Netanyahu mengajukan permintaan dengan alasan rahasia diplomatik dan keamanan nasional. Permintaan itu pun disetujui oleh pengadilan.
Dilansir dari Reuters, Minggu (30/06/2025), meski belum ada kepastian, muncul spekulasi bahwa unggahan Presiden AS Donald Trump di media sosial turut memengaruhi keputusan tersebut. Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut bahwa proses hukum terhadap Netanyahu bisa mengganggu upaya negosiasi penting dengan kelompok militan Palestina, Hamas, dan Iran.
Masih menurut Reuters, pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan baru yang diajukan oleh Netanyahu, Kepala Badan Intelijen Mossad, serta Kepala Intelijen Militer Israel, cukup kuat untuk membatalkan sidang.
Netanyahu sendiri telah didakwa sejak 2019 atas tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Ia terus membantah semua tuduhan tersebut dan menyebut kasusnya sebagai "perburuan penyihir" politik dari pihak kiri yang bertujuan menjatuhkan pemimpin sayap kanan yang terpilih secara demokratis.
Sebelumnya, pada Jumat lalu, pengadilan sempat menolak permintaan Netanyahu untuk menunda kesaksiannya selama dua minggu. Ia beralasan perlu fokus pada urusan diplomatik dan keamanan pasca-konflik bersenjata selama 12 hari antara Israel dan Iran yang berakhir Selasa lalu. Netanyahu dijadwalkan untuk memberikan kesaksian langsung pada hari Senin (30/06/2025).
Trump dalam pernyataannya yang keras menyebut, "Apa yang dilakukan para jaksa yang tidak terkendali terhadap Bibi Netanyahu adalah KEGILAAN." Ia menambahkan bahwa AS, yang telah memberi bantuan miliaran dolar kepada Israel, "tidak akan tinggal diam" menyaksikan hal ini.
Sementara itu, juru bicara Kejaksaan Israel menolak memberikan komentar atas pernyataan Trump. Namun Netanyahu merespons dengan me-retweet unggahan Trump di platform X (dulu Twitter), sembari menulis, “Terima kasih sekali lagi, @realDonaldTrump. Bersama, kita akan Membuat Timur Tengah Hebat Lagi!”
Trump juga mengklaim bahwa Netanyahu tengah merundingkan kesepakatan dengan Hamas, meskipun belum ada detail konkret dari kedua belah pihak. Para pejabat dari Israel dan Hamas pun menyatakan keraguan mereka bahwa gencatan senjata akan segera terwujud.
Menariknya, pada hari Jumat lalu, Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin gencatan senjata antara kedua pihak “sudah dekat.” Ketegangan di wilayah Gaza semakin mencuat setelah serangan udara gabungan AS-Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, yang turut mempercepat urgensi diplomatik. (OR-Lho)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |