LSM LIRA Gelar Diskusi Nasional, Dorong Kepemimpinan Tegas dan Reformasi Sistemik
Jakarta - Di tengah harapan publik terhadap era baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?” di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/9). Forum ini menjadi ajang refleksi sekaligus kritik konstruktif terhadap arah pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah tokoh penting seperti Presiden LSM LIRA KRH. HM. Yusuf Rizal, Wakil Presiden LIRA Samsudin, S.H., Pimpinan Komisi III DPR RI Ir. Sari Yulianti, M.T., Pakar Hukum Refly Harun, Mantan Ketua KPK Abraham Samad, Ketum Pemuda LIRA Adam Irham, serta Gubernur LIRA Jawa Barat Asep Komarudin. Peserta diskusi terdiri dari kalangan mahasiswa, akademisi, aktivis antikorupsi, hingga tokoh masyarakat.
Dalam paparannya, Yusuf Rizal menekankan bahwa pemberantasan korupsi bukan semata soal hukum, tapi menyangkut keberanian politik, reformasi birokrasi, serta penguatan sistem peradilan.
“Indonesia butuh kepemimpinan yang tegas dan konsisten dalam memutus rantai korupsi. Kami melihat harapan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, di mana dunia peradilan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan kembalinya kepercayaan publik,” tegas Yusuf.
Namun, tantangan masih membentang luas: lemahnya integritas aparat penegak hukum, maraknya politik transaksional, dan kurangnya pengawasan dalam pengelolaan anggaran negara menjadi sorotan tajam. Para narasumber sepakat bahwa perang melawan korupsi memerlukan strategi terpadu, mulai dari penguatan regulasi, digitalisasi birokrasi, keterbukaan informasi, hingga partisipasi aktif masyarakat sipil.
Adam Irham, Sekjen sekaligus Ketum Pemuda LIRA, menegaskan urgensi kolaborasi nasional dalam melawan korupsi.
“Kita tidak boleh lelah. Indonesia yang bersih hanya bisa terwujud jika semua elemen bangsa bergerak bersama. Optimisme ini semakin nyata ketika kepemimpinan nasional berpihak pada agenda antikorupsi,” ujarnya.
Forum ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya rekomendasi strategis bagi pemerintah, sekaligus membangkitkan kesadaran publik untuk tidak takut bersuara dan bertindak melawan praktik koruptif. (OR-Rls/A)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |