Close
Close
Orasi Rakyat News

Penurunan Harga Tuna dan Kapal Besar Rugikan Nelayan Morotai, Ketua SPMMT MU Angkat Bicara

iklan ditengah halaman

Maluku Utara - Nelayan tuna di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, kembali menghadapi masa sulit akibat penurunan harga ikan tuna dan maraknya aktivitas kapal berukuran besar, atau yang kerap disebut pukura kern. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Solidaritas Pelajar Mahasiswa Morotai Timur, Maluku Utara (SPMMT MU), Muhammad Rijwar Saputra Pina, dalam pernyataannya pada Senin (18/8/2025).


Menurutnya, sejumlah faktor menjadi penyebab penderitaan nelayan tuna, antara lain penurunan hasil tangkapan akibat perubahan iklim, eksploitasi berlebihan, serta lemahnya pengawasan terhadap aktivitas kapal besar. Kondisi tersebut semakin diperburuk oleh kebijakan harga ikan yang dinilai kurang berpihak kepada nelayan kecil.


“Banyak kapal pukura yang beroperasi di wilayah tangkapan nelayan kecil, bahkan melampaui batas. Ini bukan hanya mengurangi hasil tangkapan, tetapi juga berpotensi memicu konflik di laut,” ujar Rijwar.


Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah bersama aparat kepolisian perairan (Polair) untuk menertibkan kapal-kapal besar tersebut agar beroperasi lebih jauh dari wilayah tangkapan nelayan kecil. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah dampak negatif yang semakin menekan ekonomi masyarakat pesisir Morotai.


Selain pengawasan, Rijwar juga mendorong pemerintah dan pelaku usaha agar meningkatkan nilai tambah produk tuna melalui pengolahan modern dan diversifikasi produk. Menurutnya, keberadaan perusahaan penampung ikan yang kerap menentukan harga rendah membuat nelayan semakin sulit memperoleh keuntungan.


“Penurunan pendapatan ini berdampak langsung pada kehidupan nelayan dan keluarganya, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga biaya pendidikan anak-anak. Pemerintah daerah harus segera mencari solusi,” tegasnya.


Di akhir pernyataannya, Ketua Umum SPMMT MU meminta Pemkab Pulau Morotai bertindak cepat dalam menyelesaikan persoalan yang kini dihadapi nelayan, khususnya terkait harga ikan tuna dan keberadaan kapal pukura kern. (OR-Ri)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama