Sebanyak 35 gembok dari 4 blok hunian dirawat oleh petugas pengamanan dipimpin langsung Pembina Keamanan Pemasyarakatan (PKP), Thomas W. D. Simanjuntak.
"Maintenance gembok kami lakukan untuk mengecek atau memeriksa gembok-gembok yang fungsinya sudah mengalami penurunan atau bahkan yang sudah karatan. Setiap gembok kami lumasi dengan cairan pelumas agar berfungsi efektif seperti semula," jelasnya.
Ia menambahkan perawatan gembok ini dilakukan untuk memastikan segala sarpras pengamanan tetap terawat dengan baik dan tidak ada yang mengalami kerusakan ataupun malfungsi.
"Senjata, gembok, borgol, dan alat pendukung tugas pengamanan lainnya harus terus diperhatikan kondisinya, karena perannya cukup sentral dalam membantu petugas melaksanakan tugasnya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Namlea, M. M. Marasabessy menghimbau jajaran pengamanan untuk melakukan perawatan sarpras keamanan secara berkala.
"Terus lakulan perawatan alat-alat ini, apalagi gembok yang fungsinya cukup penting. Apabila rusak atau lalai dilakukan perawatan, gembok yang tidak berfungsi dengan baik dapat beresiko menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, seperti pelarian dan lainnya," harapnya.
Senada, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya para petugas perlu melakukan deteksi dini gangguan keamanan dari berbagai aspek.
"Peran petugas pengamanan dalam memastikan stabilitas kamtib didalam Lapas begitu besar. Oleh karena itu kami harap petugas tidak lepas kontrol dari segala hal yang menyangkut keamanan, terutama sarpras penunjangnya," harap Ricky. (LTO)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |