Close
Close

Jaga Hutan, Jaga Hidup: Seruan PMKRI Aimas di Hari Masyarakat Adat Sedunia

iklan ditengah halaman

Aimas - Menyongsong Hari Masyarakat Adat Sedunia 9 Agustus, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Aimas STA. Monika Periode 2025–2027, Silvester Mate, mengajak seluruh lapisan masyarakat adat Papua, khususnya di Papua Barat Daya, untuk menjaga dan merawat hutan sebagai sumber kehidupan dan identitas.


Hari Masyarakat Adat Sedunia merupakan momen penting untuk menghormati perjuangan masyarakat adat di seluruh dunia dalam melawan penjajahan, penindasan, dan ancaman terhadap budaya serta tanah leluhur mereka. Tahun ini, Indonesia mengangkat tema “Memperkuat Hak untuk Menentukan Nasib Sendiri: Jalan Menuju Kedaulatan Pangan” sebagai seruan agar hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam diakui dan dilindungi secara nyata.


Menurut Silvester, masyarakat adat Papua tidak bisa dipisahkan dari hutan. Bagi mereka, hutan bukan hanya tempat tinggal, melainkan sumber pangan, obat, air, dan identitas budaya. Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah adat, yakni sekitar 70 persen tanah Papua, terus terancam oleh proyek-proyek investasi yang tidak melibatkan persetujuan masyarakat adat sebagai pemilik sah.


"Kami bukan bagian dari hutan, kami adalah hutan itu sendiri. Tanpa tanah adat, kami tidak bisa hidup," ujar Silvester.


Ia juga menegaskan bahwa pengakuan tanpa perlindungan adalah omong kosong, dan perlindungan tanpa keikutsertaan masyarakat adat justru menjadi bentuk penindasan baru. Maka, peringatan ini seharusnya tidak hanya menjadi selebrasi, tapi juga panggilan untuk aksi bersama menyelamatkan hutan Papua yang masih tersisa.


"Mari kita jaga dan rawat hutan kita. Hutan adalah hidup kita, napas kita, dan masa depan anak cucu kita. Jangan biarkan tangan-tangan serakah merenggutnya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai pemilik sah tanah adat," lanjutnya.


PMKRI Cabang Aimas mendorong semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, dan organisasi sipil, untuk belajar dari kearifan lokal, menghargai keberagaman budaya, serta bersama-sama menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif, di mana masyarakat adat memiliki tempat yang setara dan dihormati. Selamat memperingati Hari Masyarakat Adat Sedunia. Selamatkan hutan Papua Barat Daya yang masih tersisa. (OR-YK)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama