Close
Close

Datangi Kantor NasDem, Mahasiswa Teriakan: PAW Bella Sofhie dari DPRD Buru

iklan ditengah halaman


Ambon
– Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Penuntut Demokrasi (KPD) menggelar aksi unjuk rasa di dua titik strategis, yakni Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Maluku dan Kantor Gubernur Maluku, Senin (04/08/2025). Mereka menuntut agar Bella Shofie, artis yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Buru periode 2024–2029, segera diberhentikan melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) karena diduga tidak menjalankan tugas sebagai wakil rakyat selama 11 bulan berturut-turut.


Aksi pertama digelar di depan Kantor DPW NasDem Maluku dari pukul 12.30 hingga 13.00 WIT. Massa aksi datang menggunakan mobil pikap dengan sound system, membawa berbagai pamflet protes dan alat peraga. Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Fiki Lesnusa menegaskan bahwa aksi ini murni berasal dari keresahan publik dan tidak ditunggangi kepentingan politik mana pun.


Bella Shofie, yang dikenal publik sebagai selebritas nasional sebelum masuk ke dunia politik, mencalonkan diri melalui Partai NasDem dan terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Buru untuk periode 2024–2029. Ia juga diketahui merupakan istri dari Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buru, Muhammad Daniel Regan (MDR). Namun, belakangan publik menyoroti minimnya kehadiran Bella dalam berbagai kegiatan DPRD.


Fiki menyebut Bella telah mencederai amanah rakyat dan mencoreng institusi DPRD dengan tidak pernah terlihat hadir dalam rapat komisi, rapat paripurna, ataupun kegiatan reses. Ia menambahkan bahwa selama dua kali masa reses terakhir, Bella tidak pernah turun ke dapil untuk menyerap aspirasi masyarakat, berbeda dengan 24 anggota DPRD lainnya yang aktif menjalankan fungsi mereka.


Kritik terhadap Bella Shofie juga semakin tajam karena meskipun absen dari tugas-tugas kedewanan, ia justru aktif tampil di media sosial. Diketahui, Bella kerap melakukan siaran langsung di akun TikTok miliknya, @bellashofie_rigan, yang kini telah memiliki lebih dari 3,2 juta pengikut. Bahkan, suaminya, Muhammad Daniel Regan, juga beberapa kali tampak ikut serta dalam siaran langsung tersebut. Aktivitas online Bella dianggap mencolok di tengah ketidakhadirannya menjalankan tugas sebagai anggota DPRD, dan menjadi salah satu pemicu kemarahan massa.


Dalam aksi, mahasiswa mengangkat sejumlah pamflet bertuliskan: “Bella Soffi gagal menjadi keterwakilan rakyat,” “PAW Bella Soffi dari DPRD Kabupaten Buru,” dan “Copot Bella Soffi, diduga tidak aktif selama 11 bulan.” Fiki dalam orasinya juga menyindir keras DPW Partai NasDem yang dinilai membiarkan kader bermasalah tetap dipertahankan. 


“Jangan pelihara telur busuk dalam sarang yang sudah dirawat puluhan tahun. Satu orang bisa merusak semua,” serunya lantang.


Usai berorasi selama setengah jam dan tak direspons oleh pihak DPW NasDem, massa kemudian bergeser ke Kantor Gubernur Maluku, di mana mereka melanjutkan aksi dari pukul 13.10 hingga 15.00 WIT. Di titik kedua ini, massa menyampaikan tuntutan langsung kepada Gubernur Maluku sebagai perwakilan Pemerintah Pusat (Mendagri) agar mengambil tindakan terhadap pelanggaran disiplin dan etika yang dilakukan oleh Bella.


Empat poin pernyataan sikap pun dibacakan dalam aksi demo itu, yakni: Pertama, mendesak Gubernur Maluku mencopot Bella Shofie dari jabatan anggota DPRD Kabupaten Buru karena tidak hadir selama 11 bulan berturut-turut tanpa keterangan sah. 


Kedua, mendesak DPW NasDem Provinsi Maluku mengambil sikap tegas dengan memberhentikan Bella dari keanggotaan aktif DPRD. 


Ketiga, menuntut proses PAW segera dijalankan karena Bella dinilai melanggar sumpah dan Kode Etik DPRD sebagaimana diatur dalam Peraturan DPRD Kabupaten Buru Nomor 1 Tahun 2025 Pasal 136. 


Keempat, meminta Gubernur dan Dewan Kehormatan Partai NasDem membentuk tim investigasi atas dugaan ketidakhadiran Bella dalam enam rapat paripurna dan alat kelengkapan dewan secara berturut-turut tanpa alasan sah.


Hingga akhir aksi, tidak ada perwakilan dari DPW NasDem maupun Kantor Gubernur Maluku yang menemui massa. Aksi berlangsung damai dan tertib. Sebelum membubarkan diri, massa menyampaikan bahwa jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret dari pihak terkait, maka gelombang aksi lanjutan akan kembali digelar dengan jumlah massa yang lebih besar. (OR-AB)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama