Close
Close
Orasi Rakyat News

Warga Seram Utara Menjerit: Jalan Tak Kunjung Tersambung, Pemda Maluku Tengah Dinilai Tak Serius

Maluku Tengah - Masyarakat di lima negeri pegunungan Seram Utara kembali menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang dinilai belum serius membangun akses jalan menuju wilayah tersebut. Infrastruktur yang seharusnya menunjang aktivitas dan kesejahteraan warga, justru menjadi sumber keresahan karena tak kunjung rampung.


Jordan Makualaina, tokoh pemuda dari pegunungan Seram Utara, menyebut bahwa kondisi jalan menuju wilayah tersebut sangat memprihatinkan. Ia menegaskan bahwa hingga kini, lima negeri di kawasan itu, yakni Kaloa, Elemata, Hatuolo, Manusela, dan Maraina yang belum merasakan manfaat nyata dari pembangunan infrastruktur jalan.


"Hingga saat ini, persoalan jalan masih jadi masalah utama lima negeri di pegunungan Seram Utara. Pengaspalan pun belum menyentuh Negeri Kaloa, yang merupakan pintu masuk menuju negeri-negeri lainnya," ungkap Makualaina saat diwawancarai, Minggu (27/7/2025).


Ia menyebut bahwa pembangunan jalan terkesan setengah hati. Meski ada pembangunan lima jembatan oleh pihak Balai Sungai menuju Desa Kaloa, pengaspalan jalan utama masih belum dikerjakan secara menyeluruh.


"Informasi terakhir yang kami terima, proses pengaspalan hanya sampai titik tertentu. Negeri Kaloa pun belum terjangkau. Ini tentu mengecewakan," tambahnya.


Menurut Makualaina, warga di kelima negeri sangat berharap akses jalan yang layak segera dibangun. Tak hanya demi kelancaran aktivitas sehari-hari, tetapi juga demi kemudahan akses menuju layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ia mengungkapkan, bahkan ketika masyarakat sakit, mereka harus digendong melewati gunung, lembah, dan sungai demi mendapat pengobatan di pusat kecamatan.


"Situasi ini sungguh menyedihkan. Bayangkan warga yang sakit harus digendong menembus medan berat hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar. Ini bukan lagi soal infrastruktur, tapi soal kemanusiaan," tegasnya.


Makualaina menilai, jika pemerintah daerah terus mengabaikan kondisi ini, maka harapan akan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat pegunungan Seram Utara hanyalah ilusi.


"Kalau Pemda Maluku Tengah tidak mampu menyelesaikan jalan ini, maka berhentilah bicara soal kesejahteraan dan keadilan sosial. Realitanya, warga kami masih tertinggal dan terisolasi," katanya lantang.


Ia pun menutup dengan harapan agar pemerintah segera membuka mata dan memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.


"Saya berharap Pemda Maluku Tengah tidak lagi menutup mata. Jalan ini adalah nadi kehidupan masyarakat pegunungan Seram Utara. Jangan biarkan kami terus menunggu dalam ketidakpastian," pungkasnya. (OR-EH)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama