Close
Close

Netizen Nyinyir Tiara Baswedan ke Harvard Pakai LPDP, Dimas Budi: Wajar, Dia Pantas!

iklan ditengah halaman

Jakarta – Masuknya, putri Anies Baswedan, yakni Mutiara Annisa Baswedan ke Harvard University dengan beasiswa LPDP memicu keributan besar di media sosial, khususnya di platform Threads. Alih-alih jadi kabar membanggakan, keberhasilan putri Anies Baswedan ini malah disambut gelombang nyinyiran, terutama soal status ekonomi keluarganya.


Komentar yang paling ramai? Tuduhan bahwa Tiara mencuri jatah orang miskin karena dianggap berasal dari keluarga berada, namun tetap mendapat beasiswa negara.


Penulis buku Kaohsiung, Dimas Budi Prasetyo, angkat bicara soal ini lewat akun Facebook pribadinya pada Jumat (13/6/2025). Ia menyayangkan narasi sesat yang terus diulang-ulang soal beasiswa LPDP.


“LPDP itu ada dua jalur: reguler dan afirmasi. Jalur reguler terbuka untuk semua WNI, kaya atau miskin, selama memenuhi syarat akademik dan administrasi. Jadi ini murni soal prestasi,” tulis Dimas.


Menurutnya, jalur reguler LPDP tidak mempermasalahkan latar belakang ekonomi. Bahkan, sejumlah selebritas yang berasal dari keluarga kaya seperti Maudy Ayunda, Tasya Kamila, dan Isyana Sarasvati juga pernah mendapat LPDP. Tapi anehnya, waktu itu publik adem-ayem saja, tidak seperti saat nama Mutiara muncul.


“Kenapa dulu waktu Maudy Ayunda yang orang tuanya sugih alias kaya dapat LPDP, nggak ada yang ribut? Karena Maudy pintar. Dan jalur reguler memang diperuntukkan bagi mereka yang berprestasi, bukan berdasarkan dompet,” ujar Dimas lagi.


Ia juga menjelaskan soal jalur afirmasi LPDP yang memang disiapkan untuk mereka yang berasal dari keluarga pra-sejahtera, tinggal di daerah 3T, penyandang disabilitas, atau putra-putri Papua. Jalur afirmasi ini punya syarat yang lebih fleksibel.


Namun Dimas menekankan, selama si penerima beasiswa masuk melalui jalur reguler, maka tak ada alasan untuk mempersoalkan latar belakang ekonomi.


“Anak orang kaya pun tetap berhak mendaftar dan dapat beasiswa LPDP, asal dia memenuhi syarat dan bersaing secara fair. Usia penerima LPDP itu kebanyakan sudah 20 tahun ke atas, artinya sudah waktunya mandiri dan tidak terus-terusan bergantung pada orang tua,” ungkapnya.


Dimas bahkan menyindir balik para pengkritik Tiara dengan menyebut fenomena crab mentality alias mental menjatuhkan sesama yang sedang naik.


“Begitu orang mengabarkan pencapaian, muncul saja yang nyinyir. Tapi giliran diri sendiri disuruh daftar Harvard, langsung mingkem,” sindirnya.


Tak hanya itu, beberapa akun di media sosial bahkan menuding jurusan yang dipilih Tiara di Harvard tidak istimewa.


Dimas menanggapi dengan satire:


“Kalau gampang, kenapa anak-anak mantan presiden nggak ada yang bisa tembus Harvard? Bertanya dengan nada dering Esia Hidayah.”


Menurutnya, justru pilihan Tiara mengambil LPDP patut diapresiasi. Sebab, dia bisa saja memilih beasiswa luar negeri lain yang tidak mengharuskan penerimanya kembali ke Indonesia untuk mengabdi.


“Bisa jadi, dia ingin melanjutkan semangat pengabdian bapaknya untuk negeri ini,” pungkas Dimas. (OR-AAA)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama