Close
Close
Orasi Rakyat News

Anas Urbaningrum Sentil Dedi Mulyadi: Mangga Kang Gubernur, Suporter Bukan Kriminal


Subang
– Ketegangan dalam forum “Nganjang ka Warga” di Desa Sukamandijaya, Subang, Rabu malam (28/5/2025 lalu), berbuntut panjang. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, marah besar saat sekelompok suporter Persikas membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas” dan meneriakkan yel-yel dukungan. Insiden ini berujung pada diamankannya 22 suporter oleh aparat kepolisian.


Tindakan itu memicu kritik dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, yang menyampaikan pandangannya lewat serangkaian unggahan di akun media sosial X (sebelumnya Twitter), dan secara langsung menandai Gubernur Dedi Mulyadi dalam tulisannya.


“Mangga Kang Gubernur @DediMulyadi71, dinasihati saja mereka. Mereka masih muda-muda dan berani menyuarakan aspirasinya. Itu energi yang baik. Jika pun keliru, bukan tentang substansi. Cuma tentang waktu dan tempat yg mungkin kurang tepat,” tulis Anas, Jumat (30/5/2025).


Dalam unggahannya, Anas mencoba memberi perspektif lain, bahwa para suporter tidak berniat merusak acara, tetapi justru memanfaatkan kesempatan bertemu langsung dengan gubernur untuk menyampaikan aspirasi yang selama ini menurut mereka tidak mendapat respons.


“Tapi, jangan-jangan karena aspirasi mereka selama ini sudah disuarakan berkali-kali, tetapi mentok. Tanpa sambutan respons yang sepatutnya. Makanya, mereka merasa mendapatkan anugrah kesempatan ketika ada forum Nganjang ka Rakyat. Mereka justru mungkin sangat sadar sebagai rakyat dan cinta kepada gubernurnya, pemimpinnya.”


Anas menegaskan bahwa tindakan pengamanan terhadap para suporter terkesan berlebihan dan meminta mereka segera dipulangkan.


“Gubernur @DediMulyadi71 tidak salah. Suporter juga tidak salah. Sama-sama benar. Jadi, buat apa para suporter itu diamankan? Asli tak ada guna faedahnya. Monggo dipulangkan saja. Harap Polri segera melepaskan mereka. Buat apa nambah ongkos konsumsi? Hihihi.”


Dalam postingan lainnya, Anas juga mengkritik pendekatan represif terhadap suporter, yang menurutnya hanya menyuarakan pendapat secara damai.


“Mbokya jangan berlebihan. Suporter menyuarakan aspirasinya, tidak ada salahnya. Apalagi dengan cara bentang spanduk. Suporter juga rakyat yang beraspirasi tentang sepakbola. Kok diamankan aparat, apa dosanya?” (OR-NL)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama