Dalam sambutannya, Arya menegaskan pentingnya ruang akademik sebagai forum dialog antara mahasiswa dan pemerintah daerah. Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dra. Nurprihatina Hasan, turut memberikan apresiasi atas kehadiran Bupati Halteng dan menyebut kerja sama akademik dengan pemerintah sebagai langkah strategis memperkuat kontribusi mahasiswa dalam pembangunan.
Kuliah umum tersebut berlangsung dalam dua sesi. Pada sesi pertama, Bupati Ikram Malan Sangadji menyampaikan materi mengenai dinamika geopolitik, pelestarian budaya lokal, serta keterkaitan keduanya dalam pembangunan daerah. Sesi kedua diisi dengan diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Agung, Wakil Ketua BEM FIB.
Dalam paparannya, Ikram menekankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang memegang tanggung jawab strategis dalam menjaga stabilitas geopolitik dan identitas budaya lokal.
“Mahasiswa harus mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, melakukan edukasi kepada masyarakat, menjadi jembatan antarbudaya, serta berperan aktif menjaga cita-cita dan tujuan negara,” ujarnya.
Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta. Mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan yang memicu dialog mendalam antara mereka dan Bupati.
Menutup kegiatan, Ikram memaparkan sejumlah program Pemerintah Daerah Halmahera Tengah yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut meliputi beasiswa pendidikan, insentif untuk ibu hamil dan menyusui, bantuan untuk lansia, anak yatim piatu, penyandang disabilitas, layanan kesehatan gratis, serta rencana pemberian token listrik gratis bagi masyarakat ekonomi bawah mulai tahun depan. (RI)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |