Dalam keterangannya, tokoh pemuda tersebut menyampaikan klarifikasi sekaligus mengkritisi pihak-pihak yang menuding Tim Camar FC terlibat dalam kericuhan yang terjadi setelah laga berakhir.
“Selama pertandingan berlangsung, kami dari pemain dan official telah memberikan kepercayaan penuh kepada perangkat pertandingan — baik panitia maupun wasit — hingga pertandingan selesai dengan baik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tindakan pengancaman terhadap wasit bukan dilakukan oleh pemain maupun official Camar FC, melainkan oleh simpatisan di luar tim.
“Saya sebagai tokoh pemuda sudah banyak memberikan pengertian kepada pendukung Camar FC agar tetap menjaga nama baik tim. Insiden itu murni dilakukan oleh simpatisan, bukan dari pihak tim,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendukung penuh langkah hukum apabila ada pihak yang merasa dirugikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Saya sangat mendukung jika pihak yang dirugikan menempuh jalur hukum. Itu akan menjadi efek jera dan pembelajaran bagi turnamen sepak bola berikutnya di Sorong Selatan yang kita cintai ini,” tambahnya.
Tokoh pemuda tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana yang telah menyelenggarakan turnamen DPD RI CUP I 2025, serta mengajak seluruh pecinta sepak bola untuk menjunjung tinggi sportifitas.
“Mari kita sukseskan kegiatan ini sampai selesai, dengan tetap menjaga sportifitas baik di dalam maupun di luar lapangan. Semoga sepak bola di Sorong Selatan terus berkembang lebih baik ke depan,” tutupnya. (FO)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |