Close
Close

Gema Penu Setara Minta BTN Manusela Bertanggung Jawab Terhadap Nasib Masyarakat Adat Pegunungan Seram Utara

Ambon - Gerakan Mahasiswa Pemuda Pegunungan Seram Utara (Gema Penu Setara) dengan tegas menyatakan sikapnya meminta pihak Balai Taman Nasional (BTN) Manusela bertanggung jawab penuh terhadap nasib masyarakat adat pegunungan seram utara yang saat ini ruang hidupnya di rampas melalui adanya penetapan kawasan konservasi.


Ketua Umum Gema Penu Setara, Simon Maloy menegaskan kepada pihak Balai Taman Nasional Manusela untuk memberikan solusi yang efektif bagi masyarakat pegunungan seram utara yang ruang hidupnya dipersempit melalui adanya Taman Nasional Manusela.


"Kami meminta kepada Kepala Balai Taman Nasional Manusela agar setiap masyarakat yang berada di kawasan Taman Nasional Manusela harus ada kompensasi BTN Manusela kepada masyarakat adat pegunungan seram utara. Karena ruang hidup mereka selalu dibatasi oleh pihak Balai Taman Nasional Manusela," ujar Maloy kepada awak media, Minggu (12/10/2025).


Hal ini akan menjadi peringatan bagi pemerintah yang dengan sewenang-wenangnya membuat aturan tanpa memikirkan nasib satuan masyarakat hukum adat yang sudah hidup berpuluh-puluh tahun sebelum hadirnya Taman Nasional.


Maloy juga meminta Balai Taman Nasional Manusela untuk melakukan sosialisasi sejumlah aturan Penetapan Kawasan Hutan Konservasi di setiap negeri yang ada dalam kawasan Taman Nasional Manusela.


"Pihak Balai Taman Nasional Manusela harus sosialisasi di setiap negeri yang berada dalam lingkaran Taman Nasional Manusela, karena selama ini tidak sosialisasi dari pihak BTN Manusela mengenai penetapan kawasan hutan konservasi dan Undang-undang yang melindungi setiap hewan dan juga tumbuhan," pintanya.


Ia juga meminta Balai Taman Nasional Manusela bertanggung jawab terhadap salah satu masyarakat pegunungan seram utara yang saat ini di tahan oleh Direskrimsus Polda Maluku atas insiden transaksi jual beli burung kaka tua.


"Kami juga meminta kompensasi BTN Manusela terhadap salah satu masyarakat pegunungan seram utara yang sementara saat ini ditahan. Karena transaksi jual beli burung Kaka tua ini yang ditangkap hanya penjual sedangkan pembelinya tidak ditangkap, dan nasib keluarga penjual pun menderita," imbuhnya. (OR-EH)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama