Close
Close

Cegah Penyakit, Lapas Namlea Gelar Skrining Kelompok Rentan

Namlea - Musim pancaroba merupakan masa peralihan antara musim hujan dan musim kemarau dan biasanya ditandai dengan cuaca yang tidak menentu. Ketidakstabilan kondisi tersebut membuat penyakit dan virus tumbuh berkembang terlebih di lingkungan tertutup dan padat seperti di Lapas.


Hal itulah yang dicegah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea dengan melakukan deteksi dini melalui skrining kesehatan terhadap warga binaan yang tergolong dalam kelompok rentan, Jumat (10/10). 


Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy menyampaikan Lapas berkewajiban dan bertanggung jawab memelihara kesehatan dan kondisi warga binaan selama menjalani masa pidana. Terlebih, dalam kondisi cuaca yang tidak menentu membuat pihaknya genjar melakukan skrining kesehatan. 


"Musim panrcaroba biasanya terjadi di akhir tahun tepatnya dari oktober hingg akhir tahun nanti. Cuaca panas dan hujan yang datang silih berganti akan meningkatkan resiko terkena penyakit," ujar Marasabessy. 


Ia menambahkan, dalam kegiatan ini Lapas Namlea melibatkan tenaga kesehatan dan dokter klinik untuk melakukan serangkaian pemeriksaan. 


"Inilah tujuan dari pendirian klinik agar warga binaan yang kesehatannya terganggu bisa langsung tertangani dengan cepat oleh petugas. Pada kesempatan ini, kami hadirkan dokter umum dari RSUD Namlea dan nakes dari Puskesmas Sawa yang sebelumnya terikat kontrak sebagai penanggung jawab klinik Lapas Namlea," tambah Marasabessy. 


Sementara itu, Dokter Klinik Lapas Namlea, dr. Ninik Marini Prawira, menyampaikan yang dimaksud kelompok rentan dalam kegiatan ini adalah warga binaan yang dikategorikan telah memasuki lanjut usia (lansia) diatas 60 tahun. 


Ia mengatakan beberapa warga binaan lansia  memerlukan perhatian khusus sehingga skirining kesehatan perlu dilakukan. 


"Pada kegiatan ini, kami lakukan skrining kognitif, tekanan darah, dan riwayat-riwayat penyakit dari ringan hingga kronis yang diderita. Ada juga warga binaan sudah mengalami penurunan fungsi karena mengalami stenosis tulang belakang sehingga kesulitan dalam berjalan. Selain itu, untuk penambah daya tahan selama musim pancaroba, kami juga berikan obat oral dan suplemen untuk dikonsumsi secara rutin," jelas dr. Ninik. (LTO)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama