Gerakan ini menekankan aksi nyata: memperkuat kerukunan antarumat beragama, mendukung komunitas lansia, menjaga lingkungan, serta mendorong Bekasi meraih penghargaan Adipura sebagai simbol kota bersih dan berkelanjutan.
“Bekasi RumahKu adalah wujud iman yang aktif. Kita tidak hanya berdoa untuk kota ini, tapi juga bergerak bersama untuk menjadikannya rumah yang membanggakan,” ujar Pdt. Andy dalam wawancara khusus bersama media, Jumat (10/10/2025).
Sekolah Lansia Berkelanjutan menjadi salah satu fokus penting. Para lansia dianggap sebagai sumber kebijaksanaan dan sejarah hidup kota. Melalui dukungan terhadap program ini, gerakan menunjukkan bahwa masa tua bukan akhir kontribusi, melainkan puncak pengalaman yang harus dirawat.
“Mari kita dukung para lansia bukan hanya dengan doa, tapi juga tindakan nyata. Mereka bagian penting dari kemajuan kota,” ujar salah satu tokoh gerakan.
Di bidang kerukunan antarumat beragama, Bekasi RumahKu menempatkan toleransi sebagai prioritas. Para pemimpin Kristen mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menghargai perbedaan dan membangun ruang dialog yang sehat.
“Saatnya Bekasi jadi contoh kota yang damai. Mari kita raih peringkat atas sebagai kota paling toleran di Indonesia,” tegas seorang tokoh masyarakat.
Dari sisi lingkungan, warga diajak untuk aktif menjaga kebersihan dan keindahan kota. Aksi kolektif ini diharapkan dapat mendorong Bekasi meraih kembali Piala Adipura sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan berkelanjutan.
“Bekasi adalah rumah kita. Kita jaga kebersihannya, kita rawat hijaunya, dan kita bangun kotanya bersama,” ujar seorang relawan. (OR-RK)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |