Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Koptu Hendrik memberikan penyuluhan mengenai dua ancaman besar yang kini marak di kalangan pemuda, yakni judi online dan narkoba. Menurutnya, dua hal tersebut menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa jika tidak segera dicegah.
"Judi online itu seperti candu. Sekali terjerumus, akan sulit untuk keluar. Bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga bisa merusak keharmonisan keluarga dan menimbulkan masalah hukum," tegasnya di hadapan puluhan remaja yang hadir.
Tak hanya soal judi online, Babinsa juga menyoroti bahaya narkoba yang disebutnya sebagai “musuh dalam selimut” yang siap menghancurkan masa depan generasi muda. Ia mengingatkan agar para remaja lebih selektif dalam bergaul dan berani menolak segala bentuk ajakan negatif.
"Sekali coba narkoba, dampaknya bisa fatal. Cita-cita yang sudah kalian bangun bisa hancur dalam sekejap," ujarnya dengan nada serius namun penuh kepedulian.
Kegiatan yang berlangsung di balai desa itu mendapat sambutan hangat dari para remaja. Mereka terlihat antusias mengikuti diskusi, bahkan aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Dalam sesi tersebut, Koptu Hendrik juga mendorong para remaja untuk lebih aktif dalam kegiatan positif seperti olahraga, belajar kelompok, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Remaja harus punya kegiatan yang bermanfaat. Isi waktu luang dengan hal-hal yang positif agar tidak mudah terpengaruh lingkungan yang buruk," pesannya.
Koptu Hendrik berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi pemicu semangat bagi para pemuda desa untuk menjauhi hal-hal negatif dan membangun masa depan yang lebih cerah.
"TNI akan selalu hadir untuk mendampingi dan membimbing kalian. Kalian adalah harapan bangsa ke depan, jangan sampai terjerumus ke jalan yang salah," pungkasnya. (OR-Rls/K15)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |