Close
Close
Orasi Rakyat News

Duka Dokter Tifa: Kakak Wafat Mendadak, Surat Panggilan Polisi Pun Datang

Foto: Dr. Tifauzia Tyassuma. (FB Tifauzia Tyassuma)
Jakarta - Duka tengah menyelimuti Dr. Tifauzia Tyassuma, atau yang dikenal luas sebagai Dokter Tifa. Kakak kandungnya, Rizal Fadillah, SH, tokoh nasionalis sekaligus Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) wafat secara mendadak pada Jumat dini hari, 9 Mei 2025. Tak lama setelah pemakaman, Dr. Tifa menerima surat pemanggilan dari pihak kepolisian sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik oleh mantan Presiden Joko Widodo.


Dalam unggahan emosional di media sosial, Sabtu (10/05/2025), Dokter Tifa mengisahkan detik-detik wafatnya sang kakak yang mengejutkan keluarga besar. “Hari Kamis, 8 Mei 2025, pukul 15.15 WIB, beliau hendak menunaikan salat Ashar. Pada rakaat pertama, beliau mendadak jatuh. Hanya dalam hitungan menit, dibawa ke rumah sakit terdekat dan langsung ditangani secara intensif,” tulisnya.


Pemeriksaan CT Scan dan rekam jantung menunjukkan hasil baik, namun kondisi Rizal tak kunjung sadar. Dengan gaya hidup sehat dan riwayat olahraga aktif, keluarga tidak menyangka akan terjadi serangan kritis. “Tensi sempat turun drastis dan stabil, tapi beliau tak kunjung sadar,” lanjutnya.


Akhirnya, pada Jumat dini hari pukul 01.00 WIB, Rizal Fadillah dinyatakan wafat. Ia meninggal di usia 56 tahun, dalam kondisi yang menurut keluarganya sangat tiba-tiba dan menyisakan tanya.


Tak berhenti di situ, cobaan kembali datang ketika Dokter Tifa pulang dari pemakaman. Ia mendapati surat pemanggilan dari Pihak Kepolisian untuk klarifikasi terkait laporan pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh mantan Presiden RI, Joko Widodo. Laporan ini berkaitan dengan peran Dr. Tifa sebagai salah satu pihak yang mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi.


"Jika ini adalah bagian dari operasi psikologis, Anda berhasil menghantam saya di titik terendah," ungkap Tifa dalam tulisannya yang menyentuh dan penuh semangat perlawanan. “Namun semangat menegakkan kebenaran tidak akan padam,” tambahnya.


Dalam unggahannya, Dokter Tifa juga mempertanyakan diamnya ribuan ilmuwan lain di Indonesia terhadap isu yang ia anggap penting. Ia menyebut hanya dirinya, Roy Suryo, dan Rismon Sianipar yang berani bersuara terbuka. “Jangan diam jika kebenaran diusik. Orang berilmu yang diam adalah setan bisu,” tegasnya.


Meskipun tengah dalam duka, Dokter Tifa menyatakan akan tetap memenuhi panggilan polisi. Ia menutup dengan semangat juang yang menggugah: “Saya akan datang dengan semangat Bilal yang dijemur di padang pasir, dengan semangat Siti Masyitah yang digoreng dalam wajan panas. Semangat menegakkan kebenaran.” (OR-AAA)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

2 Komentar

  1. Anda mengenal operasi pysicologis tapi kok terus menerus menyerang pribadi orang lain jangan kecewa kalau para cendikiawan diam tidak mau ikut2an karena beliau2 itu sadar dan waras.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama