Ambon - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku tercatat pada angka 71,57 dan Provinsi Maluku Utara pada angka 71,03. Sementara itu, rata-rata nasional berada pada 74,20. Pada tahun 2024, Maluku juga merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin yang menduduki peringkat ketiga di Indonesia (15,78%), serta Maluku Utara pada peringkat ke-17 (6,03%).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan menekankan pentingnya pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia, terutama di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Sebagai solusi, Wamen Fauzan mendorong perguruan tinggi untuk berperan sebagai pusat lahirnya inovasi sekaligus agen pembangunan daerah. hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XII tahun 2025, Jumat (22/8).
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Pendidikan Tinggi Berdampak”, forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tata kelola, mutu akademik, serta inovasi perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia.
“Perguruan tinggi di Maluku dan Maluku Utara harus menjadi pusat lahirnya inovasi sekaligus agen pembangunan daerah,” kata Wamen Fauzan.
Wamen Fauzan juga menggarisbawahi bahwa pembangunan pendidikan tinggi harus berfokus pada outcome dan dampak nyata bagi masyarakat. Perguruan tinggi dituntut melahirkan riset dan inovasi yang menjawab masalah riil, memanfaatkan sains dan teknologi untuk solusi sosial ekologis, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hilirisasi riset dan kemitraan. Juga, evaluasi dampak perlu dilakukan secara terukur dan akuntabel.
Pernyataan ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), yakni “Diktisaintek Berdampak”. Inisiatif yang dicetuskan Menteri Brian Yuliarto ini mendorong kebermanfaatan dan dampak nyata dari program dan kebijakan yang diprioritaskan kampus di seluruh Indonesia. Hal ini muncul dari penelitian dan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dan dosen yang solutif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat maupun industri.
Lebih lanjut, Wamen Fauzan menyampaikan bahwa pendidikan tinggi berdampak harus diwujudkan melalui perubahan pola pikir, riset yang aplikatif, hilirisasi hasil penelitian, serta pengabdian masyarakat. Dalam kesempatan itu, Wamen Fauzan juga mengutip arahan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto yang menegaskan pentingnya transformasi sebagai perubahan dan memainkan peran melebihi yang selama ini dilakukan. Hal ini terutama dinyatakan melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sebagai fondasi pembangunan nasional.
“Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, pendidikan tinggi harus bersifat transformatif. Kampus dituntut menyiapkan SDM unggul, riset yang berdampak, dan kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Wamen Fauzan.
Kepala LLDIKTI Wilayah XII, Jantje Eduard Lekatompessy menyampaikan bahwa Rakor ini memiliki makna strategis karena bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia dan HUT ke-79 Provinsi Maluku.
Ia menekankan pentingnya sinergi semua pemangku kepentingan untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pendidikan tinggi bukan hanya memberi ijazah, tetapi benar-benar harus berdampak pada kesejahteraan dan kemajuan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara,” kata Jantje.
Hal senada disampaikan Gubernur Maluku, Hendrik Leweirissa, yang menegaskan bahwa pendidikan tinggi adalah pilar penting untuk mewujudkan visi “Maluku Maju, Adil, dan Sejahtera”.
Menurutnya, kampus tidak boleh terjebak dalam rutinitas akademik semata, tetapi harus menjadi bagian dari solusi pembangunan daerah.
“Perguruan tinggi harus hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat. Tidak boleh ada jurang yang lebar antara akademik dan kebutuhan rakyat,” ujar Gubernur Hendrik.
Rakor LLDIKTI XII 2025 ini diikuti oleh 46 perguruan tinggi swasta beserta badan penyelenggaranya. Rangkaian kegiatan meliputi diskusi panel yang membahas isu strategis seperti penjaminan mutu, kurikulum, hingga penguatan kapasitas dosen, serta Open House yang menampilkan produk inovasi perguruan tinggi. Acara ini juga dirangkaikan dengan Penganugerahan LLDIKTI Awards 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada perguruan tinggi yang berhasil menunjukkan kinerja, prestasi, dan inovasi terbaiknya.
Melalui Rakor ini, diharapkan lahir komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi di Maluku dan Maluku Utara.
Pemerintah mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi, dosen, mahasiswa, dan mitra strategis untuk bersinergi menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul, inovatif, dan inklusif, demi masa depan Indonesia yang lebih maju, adil, dan berdaya saing global. (OR-AB)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |