Kegiatan yang berlangsung Minggu pagi ini merupakan hasil kolaborasi antara Green Leadership Indonesia dan Pepelingasih Bangka, serta didukung oleh berbagai komunitas lingkungan seperti Yo Kawa Babel, Pepelingasih Kota Pangkalpinang, dan Koppika Babel.
Diawali dengan upacara pengibaran bendera di bibir pantai, para peserta yang hadir dengan penuh semangat nasionalisme kemudian bersama-sama menanam bibit mangrove sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir Bangka.
Ahmad Juliyanta, Koordinator Green Leadership Indonesia Bangka Belitung, mengatakan bahwa penanaman 80 mangrove ini bukan hanya simbolik, tetapi juga strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan ekologi wilayah pesisir.
“Mangrove punya peran vital: melindungi garis pantai dari abrasi, menjadi habitat bagi berbagai spesies, dan membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Ini cara kami memperingati kemerdekaan sekaligus menjaga masa depan,” ujarnya.
Mengusung tema “Kolaborasi untuk Babel Hijau”, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat solidaritas antar komunitas lingkungan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam sebagai bentuk cinta Tanah Air.
Dengan makin rapuhnya ekosistem pesisir akibat dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia, langkah-langkah kecil seperti ini diharapkan bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat luas. Meskipun peserta belum terlalu banyak, antusiasme dan semangat kemerdekaan yang dibawa peserta menjadi kekuatan tersendiri.
“Ini baru awal. Kami harap kegiatan serupa bisa terus dilakukan, tidak hanya setiap 17 Agustus, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan untuk lingkungan yang lebih baik,” tutup Ahmad. (OR-E_yuafi)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |